Bisnis.com, JAKARTA - Penyelenggara teknologi finansial peer-to-peer (P2P) lending klaster produktif PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) mencatatkan penyaluran pinjaman sepanjang kuartal III/2021 yang meningkat dua kali lipat.
CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan mengungkap penyaluran pinjaman usaha Akseleran mencapai sebesar lebih dari Rp495 miliar pada Juli-September 2021, naik 100 persen (quarter-to-quarter/qtq) dibandingkan kuartal III/2021.
Rata-rata bulanan pada periode ini juga naik di kisaran 50 persen dibandingkan rata-rata bulanan di kuartal III/2020, sehingga secara kumulatif, total penyaluran pinjaman usaha Akseleran sudah menembus Rp3,1 triliun kepada 2.600 peminjam (borrower) UMKM di seluruh Indonesia.
"Selama sembilan bulan terakhir di tahun ini, Akseleran pun tercatat sudah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp1,3 triliun atau tumbuh 103 persen [year-on-year/yoy] dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya, Senin (18/10/2021).
Lima sektor usaha yang memperoleh pinjaman terbesar dari pendana (lender) via platform Akseleran hingga saat ini, berasal dari sektor yang selama ini menjadi andalan, yaitu Coal & Related Energy, Engineering/Construction, Oil & Gas, Building Materials, dan Construction Supplies.
Tumbuhnya penyaluran pinjaman usaha Akseleran sejalan dengan semakin membaiknya rasio kredit macet (non performing loan/NPL) di periode Juli hingga September 2021 yang berada di angka rata-rata bulanan sebesar 0,08 persen dari total penyaluran.
Baca Juga
"Kami optimistis dapat menjaga rasio NPL Akseleran tetap rendah di bawah 1 persen hingga akhir tahun ini. Apalagi, sejak 1 September 2021, Akseleran sudah mengimplementasikan proteksi asuransi kredit di setiap kampanye pinjamannya yang melindungi sebesar 99 persen pokok pinjaman dari risiko gagal bayar," tambahnya.
Rata-rata NPL bulanan Akseleran mulai dari Januari hingga September 2021 pun tercatat masih bertahan di angka 0,6 persen dari total penyaluran pinjaman secara kumulatif.
Ke depan, Ivan mengungkap akan berupaya memperluas penyaluran pinjaman usaha di luar Pulau Jawa, yang sejauh ini realisasinya cukup merata di wilayah Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Sumatra Utara.
"Secara kumulatif total penyaluran pinjaman usaha Akseleran untuk di luar Pulau Jawa sudah mencapai sebesar Rp168 miliar lebih atau 5,34 persen dari total penyaluran pinjaman. Secara target nasional untuk total penyaluran pinjaman usaha Akseleran di tahun 2021 adalah sebesar Rp2 triliun," tegasnya.
Untuk penambahan partner dalam skema loan channeling yang akan menjadi pendana institusi atau institutional lender Akseleran, Ivan menyampaikan pihaknya terus berupaya meningkatkan potensi partnership.
Akseleran membuka pintu agar dapat berkolaborasi secara sinergis dengan perusahaan atau instansi lainnya dari Lembaga Jasa Keuangan (LJK) lainnya baik dari bank maupun non bank.
"Hingga saat ini, Akseleran sudah memiliki belasan Institutional Lender partners di mana enam di antaranya berasal dari perbankan, yakni BCA, Bank Mandiri, Bank Jago, Bank J Trust, Bank OCBC NISP, dan BPR Supra. Adapun, kontribusi penyaluran pinjaman dari perbankan melalui Akseleran sudah berada di kisaran 75 persen hingga 80 persen dari total Institutional Lender Akseleran, selebihnya berasal dari perusahaan multifinance maupun pegadaian," tutupnya.