Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp1,4 triliun di kuartal III/2021.
Pencapaian laba tersebut didorong dari pertumbuhan kredit terutama dari segmen enterprise banking dan institusi keuangan.
Kinerja Danamon menunjukkan pertumbuhan kredit sebesar 8 persen secara tahunan (yoy) utamanya didorong segmen enterprise banking dan institusi keuangan, yang mencapai Rp57 triliun dibandingkan Rp53 triliun pada tahun sebelumnya.
Presiden Direktur Danamon Yasushi Itagaki menjelaskan, meskipun terdapat banyak tantangan akibat pembatasan sosial, terutama di Juli dan Agustus 2021, Danamon terus mencatat peningkatan kinerja keuangan.
"Kolaborasi Danamon dengan jaringan MUFG Group, yang kini telah memasuki tahun ketiga, dan fokus kami pada nasabah blue chip serta BUMN telah mendukung pertumbuhan kredit di segmen enterprise banking dan institusi keuangan kami," jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (27/10/2021).
Sedangkan untuk dana pihak ketiga (DPK) juga mencatatkan peningkatan 10 persen pada Giro dan Tabungan (CASA), menghasilkan rasio CASA sebesar 57,6 persen.
Selanjutnya, Bank Danamon juga menunjukkan perbaikan pada biaya kredit (Cost of Credit atau CoC) menjadi 3,8 persen. Rasio kredit berisiko (Loan at Risk atau LAR) menurun sebesar 930 bps yoy, sementara rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan) membaik sebesar 16 bps menjadi 3,1 persen.
"Kami tetap yakin bahwa inisiatif kolaborasi kami dengan MUFG Group akan terus memberikan landasan yang kokoh untuk pendanaan yang sehat dan layanan perbankan yang andal untuk mendukung aktivitas bisnis yang selama ini dibatasi oleh pembatasan sosial akibat pandemi,” tambah Yasushi Itagaki.
Adapun, pembiayaan baru di PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) di kuartal ketiga/2021 telah membaik sebesar 95 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adira Finance merupakan anak usaha Bank Danamon yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor.