Bisnis.com, JAKARTA - Tercatat tiga dari empat bank besar di Indonesia sudah mengumumkan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir pada September 2021.
Ketiga bank tersebut yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI). Adapun PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) akan merilis laporan keuangan kuartal III/2021 yang dijadwalkan pada Kamis siang ini (28/10/2021).
Berdasarkan data laporan keuangan masing-masing bank, BCA membukukan perolehan laba terbesar dibandingkan dengan dua bank besar lainnya. Perseroan membukukan laba bersih Rp23,2 triliun hingga September 2021, atau tumbuh 15,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa perseroan mengapresiasi upaya dari pemerintah dalam mengendalikan kasus Covid-19 di Indonesia, serta mengakselerasi program vaksinasi pada masyarakat.
“Sehingga, aktivitas bisnis mulai menunjukkan pemulihan seiring dengan peningkatan mobilitas,” ujar Jahja dalam paparan kinerja BCA, Kamis (21/10/2021).
Urutan berikutnya ditempati oleh BRI. Bank yang fokus pada UMKM itu, mencatatkan perolehan laba bersih konsolidasi sebesar Rp19,07 triliun hingga akhir kuartal III/2021. Laba tersebut tumbuh 34,72 persen secara yoy. Pertumbuhan laba BRI didorong dari penyaluran kredit yang terus melaju atau tumbuh 9,74 persen yoy menjadi Rp1.026,42 triliun.
Baca Juga
Selanjutnya, BNI berhasil mencetak kinerja mentereng dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Hal ini terlihat dari laba bersih BNI yang melonjak 73,9 persen yoy menjadi Rp 7,7 triliun hingga kuartal III 2021. Pada periode yang sama tahun lalu, laba yang dibukukan hanya sebesar Rp4,3 triliun.
Direktur BNI Utama Royke Tumilaar mengatakan pertumbuhan laba ini didorong oleh pertumbuhan Fee Based Income (FIB) dan Net Interest Income (NIM) masing-masing sebesar 16,8 persen dan 17,6 persen secara yoy.
“Pencapaian ini juga merupakan hasil dari transformasi digital BNI yang salah satunya ditujukan untuk penguatan kapabilitas dalam transactional banking,“ ujar Royke dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Keuangan BNI Senin (25/10/2021).
Selain itu, BNI mencatat kinerja penghimpunan dana murah yang sangat sehat, salah satu faktor pendukung kredit yang solid.
“Dimana komposisi himpunan dana murah atau CASA mencapai 69,7 persen dari total Dana Pihak Ketiga (DPK), atau tertinggi dalam 10 tahun terakhir ini,” kata Royke.