Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) telah melakukan pelunasan obligasi dengan mengandalkan dana dari kas internal.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/11/2021), perseroan telah melakukan pelunasan seluruh jumlah terutang Obligasi Berkelanjutan II Bank CIMB Niaga Tahap I Tahun 2016 Seri C kepada pemegang obligasi pada 3 November 2021 sesuai dengan prospektus.
“Sumber dana yang digunakan untuk melunasi seluruh jumlah obligasi tersebut berasal dari kas internal perseroan,” kata Corporate Secretary CIMB Niaga Fransiska Oei dalam keterbukaan informasi, Rabu (3/11/2021).
Melalui keterbukaan informasi tersebut, Fransiska memberitahukan kepada seluruh pemegang obligasi bahwa seluruh kewajiban perseroan kepada pemegang obligasi telah dilaksanakan.
Adapun, jumlah pokok obligasi yang dibayarkan senilai Rp182 miliar dan jumlah (gross) bunga obligasi senilai Rp3,75 miliar.
“Telah ditransfer kepada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia [KSEI] in good funds pada tanggal 2 November 2021 dan selanjutnya pembayaran kepada pemegang obligasi yang tercatat di KSEI dilakukan pada tanggal 3 November 2021,” tulis Fransiska, Rabu (3/11/2021).
Adapun dampak yang terjadi atas pelunasan obligasi tersebut adalah berkurangnya kewajiban perseroan pada surat berharga yang diterbitkan yang dibiayai dari kas internal perseroan.
Sementara itu, dari sisi kinerja, CIMB Niaga membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp3,14 triliun, tumbuh 69 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) untuk periode 30 September 2021.
BNGA juga mencatatkan kredit yang diberikan mengalami penyusutan sebesar 2 persen secara year-to-date (ytd) pada kuartal III tahun ini. Kredit yang diberikan dari sebelumnya sebesar Rp141,90 triliun per 31 Desember 2020 menjadi sebesar Rp139,63 triliun per 30 September 2021.
Untuk pendapatan bunga mengalami penyusutan sebesar 9 persen yoy atau Rp14,22 triliun. Sementara beban bunga ikut menyusut menjadi 31 persen yoy atau Rp4,34 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih naik 7 persen yoy menjadi Rp9,88 triliun.
Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), perseroan mencatatkan kenaikan sebesar 10 persen ytd menjadi Rp227,95 triliun. Kenaikan tersebut berasal dari penghimpunan dana murah (current account and saving account/CASA), yaitu dana giro dan tabungan yang tumbuh sebesar 14 persen ytd, dari sebelumnya Rp123,72 triliun menjadi Rp140,73 triliun.
Secara keseluruhan, total aset konsolidasi Bank CIMB tumbuh sebesar 5 persen ytd. Total aset konsolidasi per 31 Desember 2020 sebesar Rp280,943 triliun naik menjadi Rp295,395 triliun per 30 September 2021.