Bisnis.com, JAKARTA -- PT KSK Insurance Indonesia memproyeksikan industri asuransi umum dapat tumbuh sekitar 9-11 persen pada 2022.
Direktur Keuangan KSK Insurance Suharjo Lumbanraja mengatakan, pertumbuhan tersebut akan sangat bergantung pada kondisi perekonomian Indonesia tahun depan.
Data secara historikal menunjukkan bahwa tren pertumbuhan asuransi umum berada pada rentang dua kali pertumbuhan ekonomi nasional. Misalnya, pada 2018, ketika ekonomi tumbuh 5,17 persen, industri asuransi umum tumbuh 9,87 persen. Lalu pada 2019, pertumbuhan ekonomi 5,02 persen diikuti dengan pertumbuhan industri asuransi umum sebesar 14,02 persen. Sementara itu, ketika pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia pada 2020, pertumbuhan industri asuransi umum turun 4 persen seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang terkoreksi 2,07 persen.
"Ketika 2022, proyeksi ekonomi Indonesia tumbuh di 5,2 persen, maka asuransi umum secara year on year diproyeksikan akan tumbuh pada kisaran 9-11 persen. Ini karena memang pertumbuhan ekonomi dan asuransi sangat berkait erat," ujar Suharjo dalam webinar Economic Outlook 2021, Senin (22/11/2021).
Menurutnya, pertumbuhan industri asuransi umum tahun depan akan didorong oleh asuransi kredit yang diperkirakan akan tumbuh sekitar 20-25 persen. Hal ini didorong oleh kebijakan bank sentra dalam memberikan bunga murah.
Kemudian, pertumbuhan juga akan ditopang oleh asuransi properti yang diproyeksikan tumbuh 7,3-9 persen dan asuransi kesehatan dan kecelakaan 5,8-8 persen.
Sementara itu, lini asuransi kendaraan bermotor yang menjadi lini bisnis yang paling prospektif, diperkirakan juga akan tumbuh 1-5 persen. Suharjo mengatakan, peningkatan penjualan kendaraan bermotor pada 2021 memberikan dampak positif bagi pertumbuhan premi asuransi kendaraan bermotor.
"Pada 2020, ketika pandemi melanda, premi kendaraan bermotor alami konstraksi paling tinggi mencapai 21 persen karena penjualan kendaraan bermotor dari Gaikindo juga alami penurunan sangat tajam. Di 2021, ketika jualan kendaraan bermotor meningkat, bisnis asuransi kendaraan bermotor alami perbaikan. Kalau lihat data dan proyeksi Gaikindo, kami perkirakan premi asuransi kendaraan bermotor tumbuh 1-5 persen," katanya.
Namun demikian, imbuh Suharjo, pertumbuhan industri asuransi umum tersebut akan bergantung pada pengendalian Covid-19 yang menjadi faktor kunci pergerakan ekonomi dan masyarakat.