Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan sektor jasa keuangan digital telah mendorong hilirisasi ekonomi digital yang akseleratif, inklusif, dan memberdayakan.
Di industri fintech lending, misalnya, pada Oktober 2021 terdapat 104 penyelenggara fintech yang menyalurkan total dana pinjaman sekitar Rp13,6 triliun kepada 12,9 juta entitas.
Selain itu, hingga kuartal III/2021, nilai transaksi uang elektronik mencapai Rp209,8 triliun dengan pertumbuhan 45,05 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Ada pula, nilai transaksi digital banking mencapai Rp28,7 triliun dengan pertumbuhan sebesar 46,75 persen yoy.
“Utilitas teknologi digital di sektor keuangan kini telah merambah, salah satu tulang punggung utama sektor perekonomian nasional, yakni para pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah atau UMKM,” kata Johnny dalam acara Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2021, Selasa (7/12/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Johnny menerangkan bahwa dari sekitar 64 juta UMKM di Indonesia, terdapat sekitar 26 persen atau 16,4 juta UMKM yang telah terintegrasi dengan pasar digital.
Adapun, salah satu bentuk adopsi teknologi digital yang dilakukan UMKM adalah dengan menggunakan metode pembayaran digital, yaitu dengan mengoptimalkan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) yang disiapkan oleh Bank Indonesia.
Johnny mengutarakan kembali hal yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada pekan lalu. Di mana, Jokowi optimisme perekonomian Indonesia dapat bangkit dan tumbuh di atas 5 persen di 2022.
Hal tersebut selaras dengan proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 5,2 sampai 5,8 persen di 2022 mendatang.
“Potensi tersebut dapat diraih salah satunya dengan mengoptimalkan pemanfaatan sektor digital,” jelasnya.