Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) mengalami perubahan data pemegang saham yang kepemilikannya 5 persen atau lebih pada Rabu (8/12/2021).
Hal itu disampaikan Direktur PT Ficomindo Buana Registrar Jimmi Maulana Sidik dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (9/12/2021).
Berdasarkan keterbukaan informasi, PT Gozco Capital menambah kepemilikan saham BBYB usai memborong 302.708.831 saham.
PT Gozco Capital yang sebelumnya memiliki 1.217.756.939 saham, kini menjadi 1.520.465.779 saham. Artinya, Gozco Capital kini memegang 16,59 saham BBYB, dari sebelum transaksi 14,11 persen.
Untuk diketahui, Bank Neo Commerce melaksanakan penambahan modal dengan memberikan HMETD (PMHMETD) V atau rights issue senilai Rp2,5 triliun. Adapun, masa perdagangan HMETD Bank Neo Commerce telah berlangsung pada 2-8 Desember 2021. PT Gozco Capital selaku pemilik lebih dari 5 persen saham perseroan, telah menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan seluruh HMETD yang dimiliki untuk membeli saham saham baru yang diterbitkan dalam rangka PMHMETD V.
Dari sisi kinerja, BBYB dalam laporan keuangan kuartal III/2021 mencatat kerugian bersih senilai Rp264 miliar. Beban pemasaran perusahaan pada kuartal III/2021 meningkat 1.346 persen sejalan dengan terus meningkatnya jumlah nasabah Bank Neo Commerce.
Baca Juga
Melambatnya kinerja BBYB itu terjadi karena sebagian besar sumber daya digunakan dan dialokasikan ke berbagai bentuk investasi seperti investasi teknologi dan keamanan digital, pengembangan SDM, serta promosi dan edukasi berkelanjutan tentang bank digital.
Sementara itu, arus kas BBYB per September 2021 mengalami tren positif dengan mencatat peningkatan senilai Rp791 miliar dibandingkan tahun lalu yang mengalami penurunan Rp55 miliar.
Hingga akhir September 2021, Bank Neo Commerce telah menyalurkan kredit sebesar Rp3,84 triliun atau meningkat 4,83 persen dibandingkan Desember 2020. Peningkatan ini memberikan dampak pada kenaikan pendapatan bunga bersih dari Rp127 miliar pada September 2020 menjadi Rp241 miliar di September 2021.
Begitupun dari sisi aset yang mengalami kenaikan, yaitu sebesar 49,16 persen dari Rp5,4 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp8,08 triliun pada September 2021. Sama halnya dengan dana pihak ketiga (DPK) pada September 2021, meningkat 69,3 persen dibandingkan perolehan Desember 2020 menjadi Rp6,67 triliun.
Lalu, rasio non-performing loan (gross) terhadap total kredit bersih bank turun menjadi 4,36 persen dari posisi September 2020 sebesar 4,74 persen. Sementara itu, Loan to Funding Ratio (LFR) menjadi 57,55 persen dibandingkan dengan posisi September 2020 sebesar 96,71 persen.