Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI Hery Gunardi mengungkapkan peran yang diberikan oleh perseroan dalam membantu pemulihan ekonomi Indonesia pada 2020 dan 2021.
“Terkait dengan Bank Syariah Indonesia, tentunya BSI juga turut berperan menjadi katalis pemulihan ekonomi melalui penyaluran pembiayaan ke sektor riil,” kata Hery dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2022, Rabu (15/12/2021).
Hingga September 2021, BSI telah menyalurkan pembiayaan di sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp14,72 triliun, konstruksi sebanyak Rp13,74 triliun, dan industri pengolahan sebesar Rp9,75 triliun.
Tak hanya itu, bank hasil penggabungan (merger) tiga bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu juga menyalurkan pembiayaan di sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar Rp8,62 triliun. Lalu, transportasi, pergudangan, dan komunikasi sebesar Rp4,64 triliun. Kemudian, jasa kesehatan sebesar Rp4,5 triliun serta sektor riil lain yang mencapai Rp21,73 triliun.
Selain menyalurkan pembiayaan pada sektor di atas, Hery mengatakan bahwa sebagai katalis dan berupaya untuk membantu pemulihan ekonomi nasional, BSI juga berperan untuk membantu penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Pada tahap pertama, BSI mendapatkan penempatan dana senilai Rp3 triliun dengan membantu merealisasi 2,8 kali atau Rp8,6 triliun dan diserap oleh 63.458 debitur. Adapun tahap kedua, BSI juga mendapat penjatahan dana senilai Rp3 triliun dengan membantu merealisasi sebanyak 1,5 kali atau Rp4,5 triliun dan diserap oleh 36.326 debitur.
Baca Juga
“Mungkin karena Covid-19 sudah agak melandai, jadi penyerapannya tidak terlalu tinggi lagi dan debiturnya juga berkurang dibandingkan dengan tahap pertama,” ucapnya.
Berikutnya, BSI juga telah melakukan pembiayaan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mencapai Rp37,33 triliun dengan rasio 22,93 persen. Adapun, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan perseroan senilai Rp7,48 triliun dari pagu yang diberikan oleh pemerintah Rp7,5 triliun.
“Ini adalah peran yang diberikan oleh Bank Syariah Indonesia dalam membantu pemulihan ekonomi pada 2021 dan 2020 yang lalu,” jelasnya.