Bisnis.com, JAKARTA — Pefindo menyematkan peringkat idAAA terhadap obligasi berkelanjutan IV Tahap II/2019 seri B milik PT Astra Sedaya Finance atau atau ASF.
Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Putri Amanda dan Handhayu Kusumowinahyu menjelaskan bahwa obligasi milik ASF itu akan jatuh tempo dalam dua bulan mendatang atau 13 Februari 2022. Peringkat yang disematkan Pefindo berkaitan dengan kemampuan perseroan dalam melunasi obligasinya.
"Kesiapan perusahaan untuk melunasi obligasi tersebut didukung oleh dana kas dan setara kas sebesar Rp521 miliar dan rata-rata penerimaan angsuran atas piutang pembiayaan sekitar Rp2,3 triliun pada akhir September 2021," tulis Putri dan Handhayu dalam keterangan resmi yang dikutip pada Jumat (17/12/2021).
Keduanya menjelaskan bahwa idAAA merupakan peringkat tertinggi dari Pefindo untuk sebuah surat utang. Hal tersebut mencerminkan kemampuan Astra Sedaya Finance dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang.
Pefindo menyematkan prospek stabil terhadap efek Astra Sedaya Finance. Perseroan mencatatkan historis peringkat dan prospek yang sama sejak 2017.
ASF mencatatkan aset senilai Rp32,9 triliun dan ekuitas Rp7,56 triliun per September 2021. Adapun, laba perseroan tercatat senilai Rp767 miliar per September 2021, atau sudah melampaui catatan laba 2020 senilai Rp718 miliar.
ASF memberikan pelayanan pembiayaan untuk penjualan mobil dan alat berat dari distribusi grup Astra dan pihak ketiga lainnya. Perseroan memiliki 76 kantor cabang dan kantor lainnya, serta 14.000 dealer di berbagai kota.
Per 30 September 2021, PT Astra International Tbk. (ASII) tercatat menggenggam 46,875 persen saham ASF. Lalu PT Garda Era Sedaya mencatatkan kepemilikan 28,125 persen dan PT Sedaya Multi Investama 25 persen, di mana keduanya merupakan anak perusahaan ASII.