Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ini Jurus Penguatan Ekosistem Ekonomi Syariah Indonesia

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi saputra mengungkap jurus penguatan ekosistem ekonomi syariah Indonesia.
Wibi Pangestu Pratama
Wibi Pangestu Pratama - Bisnis.com 25 Desember 2021  |  19:10 WIB
Ini Jurus Penguatan Ekosistem Ekonomi Syariah Indonesia
Presiden Joko Widodo berpidato sebelum meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (Meksi) 2019-2024 di Jakarta, Selasa (14/5/2019). - ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA — Pengembangan ekosistem ekonomi syariah membutuhkan penguatan fondasi di berbagai aspek, mulai dari finansial, sektor riil, hingga kualitas sumber daya manusia atau SDM.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi saputra menjelaskan bahwa pengembangan ekonomi syariah mengacu kepada Rencana Implementasi Pengembangan Ekonomi Syariah Indonesia 2020—2024. Targetnya, Indonesia dapat menjadi global-hub ekonomi syariah.

Menurut Wempi, untuk memperkuat fondasi ekonomi Islam secara luas, Indonesia harus membangun dan memperkuat ekosistem keuangan dan ekonomi syariah. Penguatan harus berjalan di berbagai sektor secara paralel tetapi berkaitan.

"Kami memiliki empat kelompok ekosistem, keuangan komersial, keuangan sosial, industri halal, dan komunitas publik. Keempat klaster ini mendukung berbagai bidang usaha di masyarakat mulai dari UMKM hingga korporasi," ujar Wempi melalui keterangan resmi, dikutip pada Sabtu (25/12/2021).

Menurutnya, ekosistem itu membutuhkan dukungan sumber daya manusia (SDM), penelitian dan pengembangan, regulasi, branding, dan teknologi digital. Seluruh aspek itu akan sangat memengaruhi posisi Indonesia dalam kerangka ekonomi syariah secara global.

“Seiring dengan program tersebut, kami menyadari bahwa kualitas SDM sangat dibutuhkan. Mereka harus kompetitif, gesit, dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.

Wempi pun menilai bahwa generasi muda Indonesia harus mendapatkan literatur ekonomi syariah sejak dini. Dari minat mempelajari ekonomi dan keuangan syariah, SDM Indonesa akan terpacu untuk melakukan berbagai penelitian dan pengembangan, hingga akhirnya bersama-sama mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

syariah bank syariah ekonomi syariah
Editor : Feni Freycinetia Fitriani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top