Bisnis.com, JAKARTA – PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) telah merampungkan proses hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue yang menerbitkan 10,04 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp478 per saham.
Aksi tersebut dilakukan selama 5 hari kerja, mulai 13 Januari 2022 sampai dengan 19 Januari 2022 dengan adanya 6 investor strategis yang menggenggam saham BBHI, seperti PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dan Grup Salim melalui PT Indolife Investama Perkasa.
Pada perdagangan akhir pekan kemarin, Jumat (21/1/2022), saham Allo Bank menutup perdagangan melesat 10,41 persen atau naik 575 poin ke level Rp6.100 per saham, jauh dari harga pelaksanaan rights issue Rp478 per saham.
Baca Juga
Artinya, sejumlah investor yang menggenggam saham BBHI memiliki potensi cuan yang tinggi.
Alhasil, aset Bukalapak di Allo Bank sudah mencapai Rp15,18 triliun. Pasalnya, BUKA telah menyerap sebanyak 2,49 miliar saham BBHI. Sementara itu, harga penutupan perdagangan saham BBHI menguat Rp6.100 per saham pada Jumat (21/1/2022).
Nilai aset itu lebih tinggi jika dibandingkan saat BUKA ikut aksi rights issue Allo Bank, yakni senilai Rp1,19 triliun.
Di sisi lain, Indolife juga meraup keuntungan dari aksi rights issue BBHI. Di mana, Indolife menyerap 1,3 miliar saham BBHI dengan menggelontorkan dana sebanyak Rp623,22 miliar untuk menebus saham baru Allo Bank. Alhasil, Grup Salim mencatatkan keuntungan penempatan investasi di saham BBHI sebesar Rp7,93 triliun dari aksi ini.