Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Gelombang Tiga Covid-19, Begini Proyeksi Kinerja Kredit BRI (BBRI) Tahun Ini

Kendati memasang target optimistis, prospek bisnis BRI (BBRI) akan dipengaruhi kondisi ekonomi nasional mulai dari tantangan pemulihan ekonomi global yang tidak merata, persoalan pandemi yang berbeda di tiap negara, keterbatasan akses vaksinasi di sejumlah negara, hingga kebijakan The Federal Reserve untuk menaikan suku bunga acuan secara bertahap.
Kantor pusat Bank Rakyat Indonesia /Dok. BRI
Kantor pusat Bank Rakyat Indonesia /Dok. BRI

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Sunarso optimistis kredit perseroan akan tumbuh di kisaran 9–11 persen sepanjang 2022. Hal ini seiring dengan indikator yang menunjukkan perbaikan pada pemulihan ekonomi global dan nasional, serta didukung meluasnya program vaksinasi di berbagai negara.

Selain itu, Sunarso memproyeksikan net interest margin (NIM) juga diperkirakan akan berada di kisaran 7,6-7,8 persen, diikuti dengan cost of fund (CoF) yang terjaga di level 2,8-3 persen dan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang diproyeksikan berada di level 2,8-3 persen.

Kemudian, bank pelat merah itu memproyeksikan cost of credit akan berada di kisaran 2,8-3 persen serta off rate cost growth di rentang 6-8 persen.

"Ini adalah cermin bahwa kita optimis dan kita proyeksikan dalam bentuk angka-angka yang memang optimis pula," kata Sunarso dalam konferensi pers Paparan Kinerja Keuangan Triwulan IV/2021 secara virtual, Kamis (3/2/2022).

Menurut Sunarso, prospek bisnis BRI dipengaruhi dari kondisi ekonomi nasional mulai dari tantangan pemulihan ekonomi global yang tidak merata, persoalan pandemi yang berbeda di tiap negara, keterbatasan akses vaksinasi di sejumlah negara, hingga kebijakan The Federal Reserve untuk menaikan suku bunga acuan secara bertahap.

Tak hanya itu, Sunarso menyampaikan bahwa dengan perbaikan penanganan pandemi dan laju pemulihan ekonomi yang konsisten, maka ekonomi Indonesia diprediksi bakal tumbuh di kisaran 4,9–5,9 persen di tahun ini.

Adapun Sunarso meyakini bisnis BRI akan tumbuh jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya, khususnya di sektor mikro. Hal itu diperkuat dengan Indeks Bisnis UMKM yang menunjukkan peningkatan dan perbaikan ekspektasi di triwulan IV/2021 dibandingkan triwulan III/2021.

“Artinya, UMKM memiliki optimisme yang tinggi bahwa 3 bulan ke depan, di triwulan I/2022 ini mereka optimis bahwa bisnis mereka masih bisa tumbuh dan bisa dikembangkan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper