Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pengembangan kemandirian ekonomi pesantren memiliki peran yang sangat penting untuk membangun basis ekonomi nasional yang kuat.
Menurut Perry, terdapat 3 prasyarat kemajuan bisnis ekonomi dan keuangan pesantren dengan pendekatan manajemen ekonomi dan bisnis modern.
Baca Juga
Pertama, kuncinya adalah keuletan dan daya tahan. Kedua, memperkuat jejaring atau silaturahmi bisnis. Ketiga, memperkuat pengetahuan dan pemberdayaan ekonomi pesantren melalui ekosistem rantai nilai halal (halal value chain).
“Pengembangan kemandirian ekonomi pesantren menjadi bagian dari strategi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia dalam mewujudkan pertumbuhan yang inklusif,” kata Perry dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/2/2022).
Perry mengungkapkan beberapa inisiatif, kolaborasi, dan sinergi telah dilakukan untuk memperkuat ekonomi nasional, termasuk pada pesantren yang memiliki potensi sebagai pelaku industri halal ke depan.
Di samping itu, BI juga telah menyertakan peran pesantren dalam salah satu pilar Cetak Biru (Blueprint) Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah, yaitu penguatan ekonomi syariah melalui program peningkatan kelembagaan yang salah satunya melalui kemandirian ekonomi pesantren.
Perry berharap, program pengembangan kemandirian pesantren dapat mendorong pesantren sebagai penggerak utama dalam ekosistem rantai nilai halal.
Selain itu, kata Perry, sinergi dan koordinasi dengan UMKM dan korporasi juga perlu terus dilakukan untuk semakin memperkuat peran pesantren dalam pengembangan ekosistem rantai nilai halal.
Secara khusus, kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah (EKSyar) juga ditempuh oleh bank sentral. Kebijakan ini merupakan bagian dari bauran kebijakan BI sebagai bentuk respons kebijakan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
“Dalam upaya mengembangkan EKSyar, BI bersama pemangku kepentingan lainnya akan senantiasa bersinergi dalam membangun rantai nilai halal melalui pengembangan industri halal di sisi input, produksi, proses produksi, dan pemasaran,” tuturnya.