Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) mengantongi pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin (14/2/2022) terkait aksi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue dengan harga pelaksanaan Rp200 per sama, sehingga target raihan dana mencapai Rp 1,11 triliun.
Berdasarkan prospektus yang dirilis perseroan melalui keterbukaan informasi, Rabu (16/2/2022), Bank Ganesha akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 5,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham atau sebesar 33,33 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PMHMETD I.
Adapun, tujuan pelaksanaan rights issue ini adalah untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pemenuhan modal inti minimum.
Perseroan menyatakan dana yang diperoleh dari hasil PHMETD akan digunakan seluruhnya untuk penyaluran kredit, termasuk melalui layanan digital kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap.
Namun, apabila dana tersebut belum dapat disalurkan, maka akan ditempatkan pada instrumen Bank Indonesia dan/atau Surat Berharga Negara (SBN).
Manajemen menjelaskan, setiap pemegang 2 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Februari 2022 berhak atas 1 HMETD.
Baca Juga
Di mana, setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.
“Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah [round down], dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan saham tersebut wajib dijual oleh perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening perseroan,” demikian yang dikutip dari prospektus BGTG, Rabu (16/2/2022).
Sebelumnya, Bank Ganesha telah meminta persetujuan rights issue melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Desember 2021. Perseroan juga telah mendapatkan tanggal efektif pada 14 Februari 2022.
Secara rinci, BGTG menjadwalkan tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum right) di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 22 Februari 2022 dan di pasar tunai pada 24 Februari 2022.
Kemudian, tangga mulai perdagangan saham tanpa HMETD (ex right) di pasar reguler dan pasar tunai jatuh pada 23 Februari 2022 dan 25 Februari 2022 di pasar tunai.
Tanggal pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD berlangsung pada 24 Februari 2022 dan satu hari kemudian, yakni 25 Februari menjadi tanggal distribusi HMETD.
Bank Ganesha menjadwalkan periode perdagangan rights issue selama 5 hari kerja, terhitung mulai 1-8 Maret 2022. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.
Dalam aksi itu, PT Equity Development Investment Tbk. sebagai Pemegang Saham Utama dan Pengendali perseroan dengan kepemilikan 29,86 persen menyatakan akan menyerap seluruh haknya sebanyak 1,6 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp200 per saham dengan nilai sebesar Rp333,6 miliar.
Namun, setelah alokasi pemesanan saham tambahan masih terdapat sisa saham, maka PT Equity Development Investment Tbk. akan mengambil sisa saham tersebut dengan jumlah sebanyak-banyaknya 3,33 miliar saham atau senilai Rp666,35 miliar.