Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)mencatatkan penyaluran pembiayaan kepada aktivitas bisnis yang berkelanjutan (sustainable business activities) senilai Rp614,2 triliun sampai dengan Desember 2021.
Jumlah tersebut setara dengan 65,1 persen dari total kredit BRI atau menjadi yang terbesar di Indonesia. Adapun, pembiayaan BRI kepada sektor pertambangan dan penggalian nilainya relatif kecil atau berkisar 0,8 persen dari total penyaluran kredit BRI.
“Sebagai first mover on sustainable finance di Indonesia, BRI selalu mengutamakan faktor lingkungan dan konsekuensinya di dalam setiap produk dan pelayanan yang ditawarkan,” kata Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto kepada Bisnis, Kamis (24/2/2022).
Misalnya, dalam setiap partisipasi pembiayaan atau pun kredit terhadap suatu proyek yang berpotensi membahayakan lingkungan hidup, kata Aestika, maka BRI akan menganalisa setiap risiko yang ada dan hanya akan turut berpartisipasi dalam pembiayaan proyek tersebut apabila poin-poin yang perlu dipenuhi oleh debitur telah dipenuhi.
“Penilaian ini sangat penting karena proyek yang membahayakan lingkungan hidup tidak sesuai dengan kebijakan bisnis BRI,” terangnya.
Hal ini dikarenakan BRI berkomitmen untuk memenuhi semua peraturan terkait lingkungan di dalam operasional bisnis. Selain itu, BRI juga berkomitmen terhadap pelayanan yang dilakukan untuk nasabah dan memastikan pembiayaan yang diberikan untuk membantu kegiatan nasabah BRI agar tetap memenuhi kaidah keuangan berkelanjutan yang menjadi kesepakatan perbankan yang tergabung didalam Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI).