Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSI (BRIS) jadi BUMN, Pengamat: Melebarkan Peluang Naik Kelas jadi Bank Jumbo

Dengan menjadi bank BUMN, BSI (BRIS) dinilai akan lebih leluasa mengepakan sayap bisnisnya, seiring dengan layanan yang makin luas. 
Pegawai menunjukan aplikasi Bank Syariah Indonesia (BSI) usai peresmiannya di Jakarta, Senin (1/2/2021). /Antara Foto-Dhemas Reviyanto
Pegawai menunjukan aplikasi Bank Syariah Indonesia (BSI) usai peresmiannya di Jakarta, Senin (1/2/2021). /Antara Foto-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana perubahan status PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menjadi Bank BUMN dinilai akan membuat perusahaan dengan kode saham BRIS semakin berkembang. 

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto mengatakan perubahan status akan membuka lebar peluang BSI masuk Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4.

BSI akan lebih leluasa mengepakan sayap bisnisnya, seiring dengan layanan yang makin luas. 

”Dengan menjadi bank BUKU 4, coverage dan jenis layanan produk BSI bisa semakin luas,” kata Toto dalam siaran pers, Jumat (25/2/2022).

Toto mengatakan dengan menjadi BUMN, BSI membawa pekerjaan rumah yang besar. Bank syariah terbesar di Tanah Air itu harus meningkatkan kontribusi bank syariah terhadap perekonomian. 

Potensi ekonomi syariah sangat besar, namun belum tergali optimal. Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga September 2021 total aset keuangan syariah hanya sekitar 10,11 persen dari total industri pasar keuangan di Tanah Air. Sementara pangsa pasar perbankan syariah masih di angka 6,5 persen.

Padahal, Indonesia memiliki populasi muslim sekitar 80 persen dari total jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa. Selain itu industri halal di Indonesia pun memiliki potensi yang tak kalah jumbo dengan nilai kurang lebih Rp4.375 triliun. 

Dari total nilai tersebut, industri makanan dan minuman halal menyedot porsi terbanyak yaitu senilai Rp2.088 triliun disusul aset keuangan syariah senilai Rp1.438 triliun.

Toto menantikan BSI menjalin kerja sama yang bersifat saling menguntungkan dengan perusahaan BUMN lainnya. Dengan demikian dapat mempercepat pertumbuhan pangsa pasar syariah dan sekaligus mendiversifikasi akses pembiayaan kepada dunia usaha. 

Terkait diversifikasi pembiayaan, Toto menyarankan BSI menggarap sektor UMKM terlebih dahulu. Menurutnya, saat ini banyak bisnis produk halal yang membutuhkan modal untuk ekspansi. 

“Tahapan berikut bisa masuk pada pembiayaan korporasi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper