Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat industri asuransi jiwa telah membayarkan klaim terkait Covid-19 senilai Rp8,82 triliun sepanjang periode Maret 2020 hingga Desember 2021.
Ketua Bidang Kanal Distribusi AAJI Elin Waty mengatakan, klaim terkait Covid-19 paling tinggi terjadi pada periode Juli-September 2021 ketika kasus Covid-19 varian delta merebak di Indonesia.
"Selama periode Juli-September dibayarkan klaim Covid-19 adalah Rp3,69 triliun. Ini karena kita sama-sama tahu bahwa tahun lalu dari Juli-September itu ada peningkatan kasus konfirmasi Covid-19," ujar Elin dalam paparan kinerja AAJI 2021 secara virtual, Rabu (9/3/2022).
Menurutnya, total klaim senilai Rp8,82 triliun yang dibayarkan oleh industri asuransi jiwa menunjukkan bukti nyata komitmen industri terhadap perlindungan masyarakat. Elin menuturkan, kondisi pandemi sebetulnya tidak termasuk klausul yang harus ditanggung oleh asuransi jiwa.
"Kondisi pandemi termasuk dalam syarat pengecualian klaim, bersama-sama dengan bencana alam perang dan lain-lain. Namun, industri tetap beritikat baik dan tetap memberikan perlindungan kepada masyarakat Indonesia," katanya.
Lebih lanjut, Elin berujar bahwa klaim Covid-19 tersebut juga menjadi salah satu pendorong kenaikan pembayaran klaim industri asuransi jiwa secara keseluruhan. AAJI mencatat total klaim dan manfaat yang dibayarkan industri asuransi jiwa di 2021 mencapai Rp159,43 triliun atau naik 5,5 persen year-on-year (yoy).
Baca Juga
Sementara itu, dari sisi total klaim meninggal dunia secara keseluruhan di 2021 meningkat sebesar 72,8 persen yoy dengan total Rp21,14 triliun. Sedangkan manfaat klaim kesehatan yang dibayarkan meningkat sebesar 32 persen dengan total Rp13,04 triliun.
