Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau Bank BJB melihat sejumlah peluang yang dimiliki oleh perseroan untuk melanjutkan pertumbuhan kinerja pada tahun ini.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan bahwa 2022 akan menjadi tahun pemulihan, seiring perekonomian Indonesia yang diproyeksikan tumbuh 5,2 persen. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga yang memberikan kontribusi sekitar 54 persen terhadap perekonomian juga diperkirakan kembali ke level pertumbuhan normal.
Sementara itu, lanjutnya, konsumsi pemerintah pada tahun ini diperkirakan tumbuh positif sebesar 2,8 persen – 4,5 persen seiring dengan terkendalinya pandemi Covid-19. Hal ini memungkinkan sebagian besar fungsi pelayanan publik dapat berjalan normal.
“Dengan berbagai perkiraan kondisi perekonomian tersebut, Bank BJB yakin memiliki prospek yang baik serta peluang untuk terus tumbuh secara berkelanjutan,” ujarnya dalam laporan keuangan tahunan Bank BJB, dikutip Rabu (9/3/2022).
Yuddy memaparkan bahwa penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) oleh Bank Indonesia diprediksi akan membuat likuiditas perbankan bertambah. Dengan demikian, perseroan akan memanfaatkan momentum itu untuk melakukan ekspansi kredit.
Peluang lain, kata Yuddy, adalah kehadiran kantor cabang perseroan. Menurutnya, berdasarkan skala pasar, kantor cabang Bank BJB masih menjadi market nichers di wilayah operasionalnya, sehingga masih berpeluang besar untuk meningkatkan pangsa pasar, baik dari sisi aset, dana pihak ketiga atau DPK, maupun kredit.
Baca Juga
“Kegiatan ekonomi yang cukup tinggi di Provinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta merupakan potensi pengembangan perkreditan dan pendanaan,” kata Yuddy.
Di sisi lain, untuk menjaga pencapaian kinerja pada 2022, perseroan telah merumuskan sejumlah formula yang dituangkan ke Arahan Strategi Direksi Tahunan (ADST). Hal ini akan menjadi pedoman bagi Bank BJB untuk menyusun rencana kerja dan anggaran dalam rencana bisnis.
Salah satu poin yang tertuang dalam ADST tersebut menyatakan bahwa Bank BJB akan melakukan ekspansi kredit berkelanjutan dan memaksimalkan rantai pasok. Semisal, upaya ekspansi kredit produktif dan kredit konsumer.
Perseroan juga akan menggenjot DPK dan dana lainnya guna menjaga likuiditas bank. Salah satunya meningkatkan pertumbuhan dana murah (current account saving account/CASA).