Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau Bank BJB mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar Rp95,8 triliun sepanjang 2021.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan kredit perseroan tumbuh 7,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp89,4 triliun per Desember 2020 menjadi Rp95,8 triliun di posisi Desember 2021.
Yuddy mengungkapkan bahwa kredit Bank BJB juga tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang hanya berada di level 5,2 persen.
Adapun, pertumbuhan kredit disokong dari berbagai segmen mulai dari konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) emiten bersandi saham BJBR ini terjaga di level 1,2 persen, yang sangat baik jauh berada di bawah rata-rata industri perbankan.
Bank BJB juga mencatatkan laba kotor sebesar Rp2,6 triliun sepanjang 2021, dengan pertumbuhan interest income 21,6 persen yang diikuti oleh pertumbuhan fee based income36,9 persen yang bersumber dari digital channel Bank BJB yang juga tumbuh 42,4 persen yoy.
Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank BJB mengalami peningkatan sebesar 14,3 persen yoy menjadi sebesar Rp121,6 triliun. Lalu, total aset Bank BJB juga tumbuh 12,4 persen yoy menjadi Rp158,4 triliun.
“Total aset Bank BJB menjadi yang terbesar di antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia atau termasuk ke dalam 14 besar di Industri perbankan nasional,” kata Yuddy, Selasa (8/3/2022).