Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos OJK Promosi Bunga Kredit Kendaraan Listrik Lebih Murah

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Wimboh Santoso mengatakan kredit bagi kendaraan bermotor ramah lingkungan atau kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBL BB) diberikan dengan bunga yang lebih murah.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan laporan saat Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (20/1/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan laporan saat Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (20/1/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menilai dengan banyaknya sumber daya manusia (SDM) maka akan menekan indikator pengangguran dan berdampak pada naiknya nominal pendapatan masyarakat.

Dengan demikian, masyarakat bisa melakukan aktifitas perbankan, salah satunya mengambil kredit kendaraan bermotor ramah lingkungan atau kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBL BB) dengan bunga yang lebih murah.

“Ini [KBL BB] akan kita permudah. Bahkan, sekarang ini kalau bapak dan ibu mau pinjam [kredit pembiayaan] motor atau mobil yang berbasis listrik atau baterai, ini bunganya lebih murah,” ujar Wimboh pada acara OJK bertajuk Sarasehan Industri Jasa Keuangan Jawa Tengah, Selasa (8/3/2022).

Namun, Wimboh tak menjelaskan lebih detail perbandingan bunga bank antara kredit kendaraan listrik dengan berbahan fossil.

“Cuma sekarang ini permintaannya banyak, produksinya yang akan kita genjot,” imbuhnya.

Oleh karena itu, OJK mengeluarkan kebijakan dengan membentuk skema pembiayaan yang berkelanjutan di industri jasa keuangan atau yang disebut sebagai Taksonomi Hijau, yakni kebijakan untuk mendorong transisi menjadi net zero emission sesuai dengan komitmen COP ke-26 untuk net zero emission di 2060.

Wimboh menambahkan bahwa keberhasilan implementasi Taksonomi Hijau membutuhkan kerja sama dan dukungan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Daerah, Komisi XI DPR RI, industri jasa keuangan, akademisi, media massa, serta masyarakat luas.

“Ini sinergi semua pemangku kepentingan, energi terbarukan kita bangun. Untuk di sektor keuangan kita kasih insentif bagi sektor dan subsektor yang masuk dalam kategori taksonomi hijau,” ucapnya.

Adapun, bos OJK menyatakan pemerintah juga mengambil bagian memberikan insentif pajak sebagai upaya pemerintah dalam rangka mendorong percepatan pemulihan ekonomi pasca Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper