Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPK Bank Jago (ARTO) Melesat, Gimmick Bunga Deposito 7 Persen Tak Berdampak Besar

Bank Jago tercatat menawarkan promo bunga simpanan berjangka sebesar 7 persen selama tiga bulan. Namun, hal itu rupanya tidak berdampak pada Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan.
Wakil Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dalam paparan kinerja PT Bank Jago Tbk. (ARTO) periode 2021, Jumat (11/3/2022). /ARTO.
Wakil Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dalam paparan kinerja PT Bank Jago Tbk. (ARTO) periode 2021, Jumat (11/3/2022). /ARTO.

Bisnis.com, JAKARTA – Tingginya bunga simpanan berjangka atau deposito yang ditawarkan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) rupanya tidak berkontribusi banyak terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga yang dibukukan perseroan sepanjang 2021.

Bank Jago tercatat menawarkan promo bunga simpanan berjangka sebesar 7 persen selama tiga bulan, khusus bagi pengguna baru. Program ini berlaku sejak tahun lalu hingga 31 Maret 2022 dan berlaku untuk pengguna yang menghubungkan Kantong Jago dengan Gopay.

Meski memasang bunga simpanan yang tinggi, hal itu tidak serta-merta menjadi kontribusi utama pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dari emiten bank dengan kode ARTO ini.

Funding bunga deposito 7 persen itu gimmick, tidak banyak dampak ke DPK,” ujar Wakil Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, dalam konferensi pers di kantor pusat perseroan, Jakarta, Jumat (11/3/2022).

Menurutnya, promo bunga tersebut dinilai cukup bagus untuk promosi. Namun, Arief mengatakan nilai yang masuk hanya berkisar di angka Rp2 juta – Rp3 juta per orang.

“Itu paling Rp60.000 setahun bunganya. Bunga rata-rata deposito yang kami berikan 3,5 persen sampai dengan 4 persen secara keseluruhan.”

Sepanjang 2021, Bank Jago mencatat penghimpunan DPK melonjak 357 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau melonjak dari Rp804 miliar menuju Rp3,68 triliun.

Peningkatan tersebut disebabkan kemampuan perseroan dalam menekan beban bunga yang terkerek 147 persen yoy menjadi 63 miliar. Kemampuan ini juga tidak lepas dari kehadiran aplikasi Jago yang diluncurkan pada April 2021.

Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar, menambahkan kehadiran aplikasi Jago membuat dana murah (current account savings account/CASA) perseroan mencapai Rp1,68 triliun. Jumlah ini naik 667 persen yoy dibandingkan tahun 2020, yakni Rp219 miliar.

Sementara itu, deposito meningkat 242 persen yoy dari Rp585 miliar menjadi Rp2 triliun. Dengan demikian, porsi CASA terhadap total DPK meningkat dari 27,2 persen menjadi 45,6 persen pada akhir 2021. Sebaliknya, porsi deposito susut 1.840 basis poin menjadi 54,4 persen.

“Peningkatan dana murah merupakan hasil dari penerimaan publik terhadap aplikasi Jago sebagai solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan. Kami percaya pengelolaan keuangan harus memiliki prinsip sederhana, kolaboratif, dan inovatif,” kata Karim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper