Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Spektakuler! Kredit Bank Jago Meroket 491 persen di 2021

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengungkapkan pencapaian kredit ini juga didorong oleh model bisnis yang tepat dan kolaborasi dengan ekosistem digital membuat penyaluran kredit lebih signifikan.
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menorehkan prestasi yang luar biasa sepanjang 2021.

Pasalnya, perusahaan berhasil mengakhiri tahun-tahun kerugiannya dengan mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp86 miliar pada 2021.

Namun, tak hanya mencatatkan laba yang gemilang. Kinerja bank dari sisi kredit juga tak kalah spektakuler.

Penyaluran kredit Bank Jago mencapai Rp5,37 triliun pada 2021, atau meningkat 491 persen dari akhir 2020 sebesar Rp908 miliar.

“Kami berangkat dari baseline yang rendah sehingga persentase kenaikannya terlihat sangat tinggi,” ujar Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar.

Namun, Kharim juga meyakini hal ini didorong oleh model bisnis yang tepat dan kolaborasi dengan ekosistem digital membuat penyaluran kredit lebih signifikan.

Kolaborasi Bank Jago membuat ekspansi bisa dilakukan secara cepat, efisien, dan pengelolaan risiko yang lebih terkendali.

Hal ini tercermin pada rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang berada di level 0,6 persen.

Dari catatan perusahaan, pertumbuhan kredit yang tinggi turut mendorong pendapatan bunga meningkat 624 persen menjadi Rp652 miliar.

Sementara itu, beban bunga terkerek 147 persen menjadi Rp63 miliar. Dengan demikian pendapatan bunga bersih tercatat Rp590 miliar atau tumbuh 812 persen.

Kemudian, net interest margin (NIM) tercatat berada di angka 7,4 persen, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 4,7 persen.

Tidak hanya pendapatan bunga bersih, Bank Jago juga meraih fee based income sebesar Rp56 miliar atau tumbuh hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Kharim, kemampuan menekan beban bunga tak lepas dari kehadiran aplikasi Jago yang diluncurkan pada April 2021.

Berkat aplikasi Jago, lanjut Kharim, dana murah atau current account savings account (CASA) yang dihimpun mencapai Rp1,68 triliun, meningkat 667 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, deposito meningkat 242 persen menjadi Rp2 triliun.

Pencapaian ini membuat porsi CASA terhadap total DPK meningkat, dari 27,2 persen pada akhir 2020 menjadi 45,6 persen pada akhir 2021.

Sebaliknya, porsi deposito menyusut dari 72,8 persen pada akhir 2020 menjadi 54,4 persen pada akhir 2021.

“Peningkatan dana murah merupakan hasil dari penerimaan publik terhadap aplikasi Jago sebagai solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan,” ujar Kharim.

Adapun, Bank Jago mencatat perolehan dana pihak ketiga (DPK) yang luar biasa pada akhir 2021, yakni mencapai Rp3,68 triliun atau meroket 357 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper