Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Per Februari 2022, Penyaluran KUR Bank Mandiri (BMRI) Capai Rp6,7 Triliun 

Bank Mandiri menyaluran KUR dengan menyasar sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah guna menangkap momentum pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. 
Pegawai beraktivitas di salah satu cabang digital Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (23/12/2021). /Bisnis-Arief Hermawan P
Pegawai beraktivitas di salah satu cabang digital Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (23/12/2021). /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR hingga Februari 2022 mencapai Rp6,7 triliun atau tumbuh 14 persen secara tahunan (year on year/yoy). 

SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso mengatakan perseroan telah mendapat tambahan alokasi KUR pada 2022 sebesar Rp40 triliun. Jumlah ini naik dibandingkan plafon KUR Bank Mandiri pada 2021, yakni Rp35 triliun.  

“Dengan adanya perpanjangan program tambahan subsidi KUR 3 persen di tahun 2022, kami optimis untuk dapat membantu UMKM dalam penyaluran KUR di tahun 2022 secara lebih optimal sesuai dengan target yang dipercayakan oleh pemerintah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (17/3/2022). 

Josephus mengatakan bahwa penyaluran KUR Bank Mandiri akan tetap menyasar sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah guna menangkap momentum pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. 

Jika dirinci, dari total penyaluran KUR Bank Mandiri sampai dengan Februari 2022, sebanyak 58 persen telah dialokasikan ke sektor produksi atau mencapai Rp3,8 triliun. Adapun, untuk sektor nonproduksi telah mencapai Rp2,8 triliun. 

Josephus menuturkan bahwa Bank Mandiri secara aktif bakal mendorong penyaluran KUR ke sektor produksi. Langkah ini dilakukan guna mendukung program pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19. 

 

“KUR Bank Mandiri tahun 2022 akan tetap fokus pada sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah, baik pertanian, perikanan, industri pengolahan, maupun jasa-jasa produksi,” ungkapnya.

 

 

Dia juga menyatakan sektor produktif tersebut akan didukung sinergi dari seluruh segmen bisnis, kekuatan koordinasi di seluruh jaringan, serta kerja sama strategis dengan perusahaan finansial ataupun e-commerce. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper