Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Jabar Banten Syariah atau Bank BJB Syariah membukukan capaian positif sepanjang 2021, dengan berhasil meraup laba bersih sebesar Rp21,89 miliar atau tumbuh 494,68 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Hal ini ditopang oleh peningkatan fee based income sebesar 51,55 persen yoy dan laba operasional sebelum Pencadangan (PPOP) yang meningkat 196,2 persen dari tahun sebelumnya,” ujar Direktur Utama Bank BJB Syariah Indra Falatehan, dalam keterangan tertulis yang diterima pada Senin (28/3/2022).
Indra menuturkan aset BJB Syariah turut mengalami pertumbuhan sebesar 16,60 persen yoy menjadi Rp10,35 triliun atau dari sebelumnya Rp8,88 triliun.
Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp7,8 triliun, naik 18,29 persen yoy dari tahun 2020, yakni Rp6,6 triliun. Penopang utama DPK Bank BJB Syariah disumbang oleh Deposito yang naik 7,17 persen menjadi Rp5,13 triliun.
Perseroan juga mencatat Tabungan menjadi kontributor kedua DPK, dengan realisasi Rp1,93 triliun sepanjang tahun lalu atau tumbuh 42,16 persen yoy. Selanjutnya, Giro tumbuh 58,93 persen dari Rp512,39 miliar menjadi Rp814,35 miliar
Adapun, pembiayaan yang telah disalurkan Bank BJB Syariah mencapai Rp6,42 triliun atau tumbuh sebesar 11,33 persen dari tahun sebelumnya, yakni Rp5,77 triliun.
Dari sisi rasio kinerja, bank mencatatkan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) Nett turun dari 2,86 persen menjadi 1,80 persen. Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) berhasil ditekan dari 95,41 persen menjadi 88,73 persen.
Indra menyatakan kinerja positif ini merupakan buah dari kerja keras seluruh insan bank BJB Syariah, kepercayaan dari para nasabah, serta dukungan penuh dari Bank BJB sebagai induk.
“Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh stakeholders sehingga Bank Bjb Syariah berhasil mencatatkan kinerja positif di 2021, semoga pada tahun selanjutnya BJB Syariah dapat menjaga kinerja yang bertumbuh dan berkembang secara berkelanjutan,” pungkasnya.