Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) memperkuat kemitraan dengan PT Sun Life Finansial Indonesia melalui perjanjian kerja sama.
Perjanjian kerja sama tersebut membuat Sun Life Indonesia menjadi penyedia asuransi bagi nasabah CIMB Niaga untuk jangka waktu 15 tahun yang akan dimulai pada Januari 2025. Kerja sama ini juga turut memperpanjang jangka waktu kemitraan sebelumnya yang sampai saat ini masih berjalan untuk 6 tahun selanjutnya.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan perusahaan kemitraan ini menandai upaya berkelanjutan CIMB Niaga untuk menjadi bank pilihan nasabah dan pengusaha di Indonesia.
Kerja sama akan menghadirkan nilai tambah yang signifikan bagi nasabah dan pemangku kepentingan.
“CIMB Niaga dan Sun Life Indonesia memiliki kekuatan yang saling melengkapi dan kesamaan fokus untuk memberikan pengalaman luar biasa bagi nasabah kami,” kata Lani dalam siaran pers, Rabu (6/4/2022).
Sementara itu, Chief of Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi mengatakan dengan memperkuat kemitraan bersama Sun Life Indonesia, perseroan menegaskan komitmen untuk menawarkan high-quality solution across wealth & insurance product sesuai kebutuhan nasabah saat ini dan masa yang akan datang.
Dengan kemitraan ini, layanan unggulan Sun Life Indonesia akan hadir di jaringan distribusi CIMB Niaga yang terdiri dari 427 cabang dan menjangkau sekitar 7 juta nasabah perbankan ritel di seluruh Indonesia.
Presiden Direktur Sun Life Indonesia Elin Waty mengatakan CIMB Niaga menjadi mitra terpercaya bagi Sun Life Indonesia sejak 2009.
“Seiring dengan waktu, kemitraan yang sudah terjalin menjadi makin kuat saat kita bersama-sama membangun rangkaian perlindungan dan solusi keuangan komprehensif bagi masyarakat,” kata Elin.
Sekedar informasi, kabar mengenai kerja sama CIMB dan Sun Life Indonesia sempat dibocorkan oleh salah satu sumber anonim Bloomberg. Sumber tersebut mengatakan CIMB, yang memiliki 91,5% saham di PT Bank CIMB Niaga Indonesia, sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan Sun Life untuk memperkuat produk bancassurance di Asia Tenggara, dengan pakta senilai Rp5,73 triliun (US$400 juta).
Berdasarkan perjanjian,perusahaan asuransi membayar sejumlah uang di muka untuk menjual produknya di cabang bank.