Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI terus mempersiapkan pendirian perusahaan modal ventura sebagai bagian dari inovasi yang dilakukan perseroan dan upaya mendorong pertumbuhan digital di Tanah Air.
Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan saat ini perseroan tengah menyiapkan strategi untuk memiliki lini bisnis yang bergerak pada modal ventura.
Skema yang akan digunakan adalah melalui pendirian perusahaan baru, sejalan dengan rencana business plan BNI. Mucharom tidak menyebutkan kapan modal ventura tersebut akan hadir di Tanah Air, termasuk nilai investasi yang digelontorkan BNI di perusahaan modal ventura tersebut.
“Dalam prosesnya analisa yang kami pertimbangkan adalah perkembangan pasar, bisnis dan industri. BNI sebagai perusahaan induk akan mendukung dari sisi permodalan,” kata Mucharom kepada Bisnis, Kamis (7/4).
Tujuan BNI untuk mendirikan perusahaan modal ventura adalah untuk mendukung transformasi digital di internal perusahaan. Selain dengan memiliki modal ventura, perusahaan juga dapat mendorong pertumbuhan digital di Tanah Air.
Sekadar informasi, rencana BNI untuk memiliki modal ventura sudah tercetus sejak 2019. Saat Ahmad Baiquni masih menjabat sebagai Direktur Utama BNI, dia mengatakan BNI akan membeli perusahaan modal ventura sebagai bagian untuk tumbuh secara anorganik.
Baiquni mengatakan langkah tersebut dibutuhkan untuk melengkapi bisnis perseroan di masa mendatang. Layanan finansial yang lengkap diharapkan dapat memberikan efek positif terhadap kinerja BNI secara konsolidasi. Saat itu BNI menyiapkan dana sebesar Rp4 triliun untuk memfasilitasi ekspansi anorganik.
Setelah 3 tahun, BNI hingga saat ini belum memiliki modal ventura. Perusahaan dengan logo 46 tersebut saat ini fokus dalam merampungkan rencana pengambilalihan PT Bank Mayora.
Bank tersebut rencananya akan didorong untuk menyasar mass market khususnya UMKM milenial dengan berbagai solusi digital banking.