Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mendukung program pemerintah dengan menggerakkan serta memberikan pembiayaan di sektor pertanian, terutama menyasar para petani milenial.
VP Divisi Bisnis Usaha Kecil dan Program BNI, I Nyoman Astiawan menjelaskan, melalui Program Millenial Smartfarming yang diinisiasi perseroan memberikan pembiayaan dan pendampingan dari hulu hingga hilir.
“Program Millenial Smartfarming merupakan inisiasi dari BNI, dan BNI berkolaborasi dengan sekian banyak stakeholder di dalamnya. Kita harapkan petani milenial menjadi key player di dalam program kita selanjutnya,” ujar Nyoman dalam acara Pekan Milenial Naik Kelas yang diselenggarakan Bisnis Indonesia, Kamis (7/4/2022).
Dengan demikian, program ini merupakan ekosistem pertanian milenial dengan membentuk ekosistem pertanian terintegrasi yang mengoptimalkan peran dan pemberdayaan petani milenial sebagai key player dari setiap komponen ekosistem pertanian milenial melalui pembinaan dan pengembangan ekosistem pertanian digital (Internet of Things/IoT), dari hulu ke hilir serta peningkatan inklusi keuangan pada ekosistem tersebut.
Sementara itu, Program Millenial Smartfarming dimulai dari fase pra-tanam, pasca tanam, panen, dan pasca panen. Untuk fase pra-tanam, berupa digitalisasi perencanaan tanam dengan memanfaatkan informasi atau data yang terintegrasi dengan transaksi keuangan dan fasilitas pembiayaan.
Lalu fase tanam, berupa digitalisasi proses tanam dilakukan digitalisasi berupa proses tanam yang mengkolaborasikan semua stakeholder baik itu penyedia benih, offtaker, bank, hingga asuransi. Fase ini memanfaatkan teknologi IoT hingga blockchain, serta terintegrasi dengan transaksi keuangan dan fasilitas pembiayaan.
Selanjutnya ada fase panen yang merupakan peningkatan proses panen untuk meningkatkan kualitas produk pertanian dan memberikan nilai tambah yang terintegrasi dengan transaksi keuangan dan fasilitas pembiayaan.
Kemudian fase pasca panen dilakukan digitalisasi berupa proses distribusi produk pertanian seperti offtaker, gudang, logistik, pabrik pengolahan, pasar, market place, dan eksportir, yang terintegrasi dengan transaksi keuangan dan fasilitas pembiayaan.
“Kita juga ada kolaborasi di setiap fasenya. Di sisi masa pra tanam misalnya, kita berkolaborasi dengan Pupuk Indonesia, Kementerian Pertanian dan sebagainya,” ucapnya.
Nyoman menekankan terdapat dua hal utama yang menjadi perhatian BBNI dalam Program Millenial Smartfarming, yakni regenerasi pertanian (petani milenial) dan dari sisi digitalisasi.
Adapun kolaborasi yang dilakukan BBNI bersama dengan stakeholder pada Program Millenial Smartfarming di antaranya dengan BNI, BUMN, OJK, Bank Indonesia, Asuransi Jasindo, Telkom Indonesia, Pupuk Indonesia, dan masih banyak lainnya.