Bisnis.com, JAKARTA - Strategi penyaluran kredit yang lebih berhati-hati membuat aset PT Bank Panin Tbk. 2021 terkontraksi. Penurunan aset juga terjadi pada Februari 2022, di mana aset Bank Panin turun 6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menjadi sebesar Rp193,75 triliun.
Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan penurunan aset terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan kredit.
“Kredit tumbuh melambat di tengah melambatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia dan penerapan prinsip kehati-hatian untuk menjaga kualitas portofolio kredit,” kata Herwidayatmo kepada Bisnis, Kamis (14/4).
Dengan kehati-hatian dalam penilaian risiko yang diterapkan perusahaan, Bank Panin berhasil menjaga pengelolaan kualitas aset yang sehat.
Perseroan juga berhasil mendorong pemulihan kredit yang direstrukturisasi menjadi normal kembali.
Diketahui pada Februari 2022, Bank Panin menyalurkan kredit sebesar Rp109,74 triliun, turun 2,82 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp112,943 triliun.
Baca Juga
Kemudian surat berharga yang dimiliki perusahaan pada Februari 2022 tercatat sebesar Rp32.359 triiun, turun 27,43 persen secara tahunan.