Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat atau Bank Nagari mencetak kinerja positif pada kuartal I/2022 dengan membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp90,41 miliar pada periode Maret 2022.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia pada Senin (25/4/2022), laba bank Nagari naik 33 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp68,01 miliar.
Pertumbuhan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga menjadi sebesar Rp613,48 miliar, atau tumbuh 11 persen yoy dari Rp552,07 miliar pada posisi Maret 2021.
Sementara itu, beban bunga menyusut 19 persen yoy, dari Rp232,6 miliar menjadi Rp188,9 miliar. Alhasil, pendapatan bunga bersih tumbuh 33 persen yoy menjadi Rp424,57 miliar dari semula Rp319,46 miliar.
Selain itu, Bank Nagari mencatat kredit yang diberikan naik tipis sebesar 1 persen secara ytd, dari Rp18,91 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp19,15 triliun pada 31 Maret 2022.
Sementara itu, kenaikan juga terjadi pada pembiayaan syariah yang mengalami pertumbuhan sebesar 4 persen ytd. Pembiayaan syariah perseroan naik dari sebelumnya Rp2,05 triliun pada 31 Desember 2021, menjadi Rp2,14 triliun per 31 Maret 2022.
Dengan demikian, total aset yang dimiliki Bank Nagari naik 5 persen ytd, dari Rp27,98 triliun menjadi Rp29,29 triliun.
Adapun, dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan sebesar 4 persen ytd, dari Rp22,99 triliun menjadi Rp23,91 triliun. Kenaikan DPK berasal dari dana murah (Current Account Saving Account/CASA) yang tumbuh 5 persen ytd, dari Rp11,14 triliun menjadi Rp11,72 triliun.
Untuk modal inti (tier 1), Bank Nagari mengalami kenaikan sebesar 7 persen yoy. Tier 1 yang dimiliki Bank Nagari tumbuh dari Rp3,17 triliun menjadi Rp3,4 triliun per Maret 2022.
Dari sisi rasio keuangan, Bank Nagari pun tercatat mampu menekan rasio kredit bermasalah (NPL) di level 2,48 persen, dari sebelumnya 2,84 persen (gross). Sementara itu, NPL secara net dari 1,13 persen menjadi 0,62 persen. Sedangkan, loan to deposit ratio (LDR) menjadi sebesar 89,06 persen dari semula 96,42 persen.
Baca Juga
Selanjutnya, untuk net interest margin (NIM) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), Bank Nagari mencatatkan rasio masing-masing sebesar 6,37 persen dan 83,06 persen pada posisi 31 Maret 2022.