Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Libur Lebaran, BMRI, BBRI, BBHI, hingga ARTO Masuk Top Losers, Senin (9 Mei 2022)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) kompak masuk jajaran Top Losers di perdagangan Senin (9/5/2022)
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak empat emiten bank masuk ke daftar top losers pada perdagangan Senin (9/5/2022), pasca libur Lebaran 2022.

Mereka di antaranya saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO).

Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 319,16 poin atau 4,42 persen ke level 6.909,75 pada perdagangan Senin (9/5/2022). Sepanjang hari, indeks bergerak pada rentang 6.896,99 - 7.154,92.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BMRI menempati posisi keempat daftar top losers dengan koreksi 6,98 persen atau turun 625 poin ke level Rp8.325 per saham. Pada perdagangan sebelumnya, saham BMRI ditutup di level Rp8.950 per saham.

Menyusul saham BBRI yang ikut menempati hunian top losers di urutan kelima. Saham BRI mengalami penurunan 6,98 persen atau turun 340 poin, dari Rp4.870 per saham menjadi level Rp4.530 per saham pada penutupan perdagangan kemarin.

Di posisi kedelapan, saham BBHI mengalami koreksi sebesar 6,92 persen atau turun 450 poin ke level Rp6.050 per saham. Pada perdagangan sebelumnya, saham Allo Bank ditutup di harga Rp6.500 per saham.

Terakhir, saham ARTO harus menempati daftar top loser kesembilan pada perdagangan kemarin. Saham Bank Jago turun 6,87 persen atau 800 poin ke level Rp10.850 per saham.

Merosotnya harga saham emiten bank dinilai Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menjadi kesempatan masuk untuk memborong saham perbankan.

“Selama koreksi tidak tajam, itu koreksi teknikal biasa. Sebagian investor mencairkan uangnya, merealisasikan keuntungan,” kata Piter kepada Bisnis, Senin (9/5/2022).

Piter menilai prospek emiten perbankan, terutama untuk bank-bank besar masih sangat bagus. Menurutnya, untuk jangka panjang masih ada harga saham bank besar yang berpotensi mengalami kenaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper