Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rugi Bersih KB Bukopin (BBKP) Naik Jadi Rp1,32 Triliun di Kuartal I/2022

Rugi bersih KB Bukopin tahun berjalan secara konsolidasi sebesar Rp1,32 triliun pada kuartal I/2022.
Nasabah melintasi logo Bank KB Bukopin di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Nasabah melintasi logo Bank KB Bukopin di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) dan entitas anak membukukan rugi bersih tahun berjalan secara konsolidasi sebesar Rp1,32 triliun pada kuartal I/2022.

Rugi tersebut membengkak 688 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama 2021 sebesar Rp167,1 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan KB Bukopin, Kamis (28/4/2022), pendapatan bunga mengalami penurunan sebesar 7 persen yoy. Dengan penurunan tersebut, pendapatan bunga yang diperoleh KB Bukopin menjadi Rp1,01 triliun pada tiga bulan pertama di 2022, dari periode yang sama 2021 sebesar Rp1,08 triliun.

Penurunan juga terjadi pada beban bunga dari Rp903,44 miliar menjadi Rp692,23 miliar. Artinya, beban bunga susut 23 persen yoy. Dengan demikian, pendapatan bunga bersih yang diperoleh KB Bukopin tumbuh 77 persen yoy, dari Rp182,01 miliar menjadi Rp322,57 miliar.

Selanjutnya, kredit yang diberikan KB Bukopin mengalami penurunan sebesar 6 persen yoy, dari semula Rp55,89 triliun menjadi Rp52,40 triliun. Adapun untuk pembiayaan syariah, penyalurannya naik 23 persen yoy, dari Rp3,81 triliun menjadi Rp4,69 triliun pada 31 Maret 2022.

Dari sana, total aset yang dimiliki emiten bersandi saham BBKP ini naik, dari Rp80,80 triliun menjadi Rp81,03 triliun.

Lalu, dari sisi dana pihak ketiga (DPK) KB Bukopin naik 8 persen yoy, dari semula Rp45,57 triliun menjadi Rp49,10 triliun. Naiknya DPK berasal dari dana murah atau CASA (current account saving account) berupa giro dan tabungan yang mengalami pertumbuhan sebesar 2 persen yoy, dari Rp11,53 triliun menjadi Rp11,70 triliun.

Selain itu, BBKP tercatat memiliki modal inti (tier 1) secara individual senilai Rp7,59 triliun per 31 Maret 2022. Tier 1 BBKP naik 44 persen yoy dari sebelumnya Rp5,28 triliun di posisi yang sama 2021.

Sementara itu, KB Bukopin mencatat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) secara gross naik dari 9,63 persen menjadi 11,76 persen di posisi 31 Maret 2022. Sedangkan NPL secara net sebesar 4,95 persen, sama seperti di periode yang sama tahun sebelumnya.

Kemudian, net interest margin (NIM) KB Bukopin naik menjadi 1,71 persen dari 0,94 persen dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) naik menjadi 259,57 persen dari semula 117,30 persen.

Adapun loan to deposit ratio (LDR) perseroan turun dari 128,79 persen menjadi 119,49 persen. Return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) KB Bukopin masing-masing naik menjadi -8,64 persen dan -64,82 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper