Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri (BMRI) Ungkap Cadangan Devisa Berpeluang Tembus US$147 Miliar pada Akhir 2022

Bank Mandiri memperkirakan cadangan devisa bisa mencapai sekitar US$140—147 miliar pada akhir 2022.
Gedung Bank Mandiri/Istimewa
Gedung Bank Mandiri/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menilai bahwa ketidakpastian ekonomi global turut memengaruhi turunnya cadangan devisa Indonesia pada April 2022, karena adanya sentimen risk off di pasar surat utang. Namun, BMRI meyakini cadangan devisa akan naik hingga US$147 miliar pada penghujung 2022.

Chief Economist Bank Mandiri Faisal Rachman menjelaskan bahwa terdapat sejumlah risiko penurunan neraca transaksi keuangan pada 2022 yang menghambat potensi aliran modal masuk. Risiko itu terutama datang dari gangguan rantai pasok global yang terdisrupsi oleh serangan Rusia ke Ukraina.

Konflik geopolitik itu pun turut menyebabkan tekanan inflasi secara global sehingga langkah normalisasi moneter menjadi lebih cepat dari perkiraan. Dampaknya, pasar surat utang negara berkembang seperti Indonesia menjadi tertekan.

"Hal tersebut dapat memicu sentimen flight to quality atau risk off di pasar portofolio Indonesia, khususnya di pasar surat berharga negara [SBN]. Kabar baik mungkin datang dari neraca investasi langsung yang berpotensi tetap mencatatkan surplus, karena investasi di sektor pertambangan dan perkebunan sekarang menjadi menguntungkan," ujar Faisal dalam risetnya, Jumat (13/5/2022).

Faisal menyebut bahwa tekanan itu memengaruhi penurunan cadangan devisa (cadev) Indonesia, seperti yang terjadi pada April 2022. Namun, dia meyakini bahwa cadangan devisa akan kembali tumbuh hingga akhir tahun ini.

"Secara keseluruhan, kami memperkirakan cadangan devisa bisa mencapai sekitar US$140—147 miliar pada akhir 2022," katanya.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan bahwa posisi cadangan devisa April 2022 adalah senilai US$135,7 miliar. Jumlah itu turun US$3,4 miliar dari posisi Maret 2022 senilai US$139,1 miliar.

Posisi cadangan devisa Indonesia setara dengan pembiayaan 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Jumlah cadangan devisa pun berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Penurunan posisi cadangan devisa pada April 2022 antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan antisipasi kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian," ujar Erwin pada Jumat (13/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper