Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), bank digital milik taipan Chairul Tanjung atau CT kembali terperosok di zona merah pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (7/6/2022).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham Allo Bank terkoreksi sebesar 6,83 persen ke level Rp3.820 per saham, meski sempat dibuka stagnan di harga Rp4.100 per saham.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan pelaku pasar menunggu realisasi strategi bisnis Allo Bank. Sebagaimana diketahui bank hendak tumbuh dengan mengandalkan ekosistem yang telah ada.
“Sejauh ini kami melihat pelaku pasar dan investor tampaknya masih menunggu ekosistem apa yang akan ditawarkan oleh Allo Bank ke depannya,” kata Nico kepada Bisnis, Selasa (7/6/2022).
Di samping itu, bank digital besutan CT Group ini juga telah mengantongi izin persetujuan pengembangan uang elektronik server based, aplikasi Allo Bank, serta QR Code Indonesia Standard (QRIS) Merchant Presented Mode (MPM). Dengan demikian dapat membuka kolabirasi dengan ekosistem digital lain.
“Tidak hanya itu saja, kolaborasi yang waktu itu disampaikan juga masih ditunggu oleh pelaku pasar dan investor,” sambungnya.
Sejak perdagangan Senin (6/6/2022), saham Allo Bank ditutup merah dan menyentuh auto rejection bawah (ARB) dengan koreksi sebesar 6,82 persen. Adapun, terhitung sejak peluncuran aplikasi hingga hari ini, saham BBHI sudah merosot 24,35 persen.
Sementara itu total volume saham yang diperdagangkan mencapai 2,80 juta dengan nilai turnover mencapai Rp10,27 miliar. Penurunan harga saham BBHI ini membuat kapitalisasi pasar atau market cap menjadi Rp83,01 triliun.