Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasikorn (KBank) Kuasai Bank Maspion (BMAS), Ini Skema dan Jadwalnya

Kasikorn Bank melalui anak usahanya di Singapura, Kasikorn Vision Financial Company Pte, Ltd (KVF) dirancang akan menjadi pemegang saham pengendali Bank Maspion pada 1 November 2022.
Kantor Bank Maspion (BMAS)/Istimewa
Kantor Bank Maspion (BMAS)/Istimewa


Bisnis.com, JAKARTA - Kasikorn Bank Public Company Limited (KBank) bersama PT Bank Maspion Tbk. (BMAS) secara resmi mengumumkan jadwal akuisisi diikuti dengan right issue. Seluruh tahapan diperkirakan akan rampung pada 1 November 2022. 

Dikutip dari keterbukaan perusahaan hari ini, Rabu (22/6/2022), KBank yang berkantor pusat di Thailand akan menempatkan Bank Maspion di bawah Kasikorn Vision Financial Company Pte, Ltd (KVF). Entitas yang baru dibentuk di Singapura pada 28 Oktober 2021. 

"KVF adalah suatu perusahaan holding bank atau lembaga keuangan termasuk perusahaan holding perusahaan asuransi," tertulis dalam pengumuman. Dalam aksi ini, KVF akan melaksanakan dua tahap transaksi sebelum keluar menjadi pemegang saham pengendali BMAS. 

Pada tahap awal, perusahaan akan membeli 1.333.482.808 lembar saham dari para penjual atau setara 30,01 persen. 

Perincian saham yang dibeli KVF yakni dari PT Alim Investindo (8,17 persen), PT Maspion (12,46 persen), PT Husin Investama (2,81 persen), PT Maspion Investindo (2,46 persen), Alim Markus (1,22 persen), Alim Mulia Sastra (0,98 persen), Alim Prakasa (0,98 persen), Gunardi (0,44 persen), dan Alim Puspita (0,49 persen).

Hasilnya, setelah penjualan, maka kepemilikan BMAS menjadi PT Alim Investindo (53,84 persen), PT Guna Investindo (5,87 persen), KBank (9,99 persen), KVF (30,01 persen) dan masyarakat (0,29 persen). 

Setelah aksi korporasi jual beli selesai, selanjutnya BMAS akan melakukan right issue dengan meningkatkan modal dasar minimal Rp3 triliun.


Nasib Karyawan dan Direksi BMAS Setelah Akuisisi KBANK

Aksi korporasi right issue dengan asumsi masyarakat tidak menggunakan haknya, maka struktur BMAS akan berubah menjadi PT Alim Investindo (29,22 persen), PT Guna Investindo (3,03 persen), KBank (5,16 persen), KVF (62,44 persen), dan masyarakat 0,15 persen.

Selanjutnya dijelaskan dalam rencana aksi korporasi bahwa KVF akan menggunakan kas internal. Perusahaan sebelumnya sudah disuntik oleh KBank sebagai pemegang saham pengendali terakhir. 

"KVF dengan ini menyatakan bahwa dana yang digunakan untuk melakukan pengambilalihan atas BMAS tidak bersumber dari pinjaman apapun atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari bank dan atau pihak lain di Indonesia dan atau bersumber dari dan bukan untuk tujuan pencucian uang," jelas perusahaan lebih lanjut. 

Keterbukaan yang sama juga menyebutkan tidak ada perubahan yang akan merugikan syarat dan ketentuan ketenagakerjaan setelah aksi korporasi. "Perseroan tidak akan memberhentikan karyawan sebagai akibat dari pengambilalihan," tulis perusahaan lebih lanjut. 

Meski karyawan tidak berdampak, KVF akan mencalonkan direktur dan komisaris baru sebagai dampak dari pengambilalihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper