Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Direktur BFI Finance Serok Saham BFIN di Titik Terendah, 'Curi Start' Jelang MESOP

Program pengalihan sebagian saham treasuri BFIN kepada karyawan, direksi, dan dewan Komisaris lewat MESOP akan diputuskan pada RUPSLB esok hari. Direktur BFIN Sutadi justru sudah curi start ketika harga saham BFIN jatuh.
Direktur BFI Finance serok saham BFIN di titik terendah, Curi start jelang MESOP. /JIBI-Endang Muchtar
Direktur BFI Finance serok saham BFIN di titik terendah, Curi start jelang MESOP. /JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur PT BFI Finance Indonesia Tbk. atau BFI Finance (BFIN) Sutadi sudah 'curi start' menambah kepemilikan saham perusahaan jelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST dan RUPSLB).

Sebagai informasi, RUPST dan RUPSLB emiten pembiayaan senior yang berdiri sejak 1982 ini terjadwal pada hari ini, Rabu (29/6/2022). Adapun, salah satu mata acara RUPSLB, yaitu meminta restu pengalihan sebagian saham treasuri BFIN melalui Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Direksi dan Dewan Komisaris alias MESOP.

Program MESOP disebut akan mengalihkan sebanyak-banyaknya 75.000.000 lembar dari saham treasuri BFIN saat ini sebanyak 1.002.732.000 atau mewakili 6,28 persen.

Berdasarkan keterbukaan informasi terkait MESOP, manajemen BFIN menyebut program ini diharapkan dapat menarik, mempertahankan, memberikan motivasi, serta memberikan insentif kepada para anggota manajemen dan karyawan dalam rangka meningkatkan nilai atau value perseroan.

"Serta untuk menyelaraskan kepentingan manajemen dan karyawan dengan perseroan, dan karenanya akan dapat meningkatkan kinerja serta performa perseroan secara berkelanjutan, yang pada akhirnya diharapkan akan dapat meningkatkan nilai kepada kepemilikan saham perseroan," tulis manajemen BFIN, dikutip Selasa (28/6/2022).

Di sisi lain, berdasarkan keterbukaan informasi BFIN, Sutadi telah terlebih dahulu menambah kepemilikan sahamnya pada 20 Juni 2022 melalui pembelian langsung.

Tepatnya sebanyak 128.900 lembar saham di level 935 per lembar, sehingga kepemilikan Sutadi naik dari sebelumnya 17,38 juta lembar saham menjadi 17,51 juta lembar saham.

Apabila melihat kinerja saham BFIN pada kala itu, Sutadi tercatat menyerok saham di titik terendah harga saham BFIN sejak awal tahun, tepatnya dari level 1.200 menjadi 980 per lembar. Terkini, saham BFIN telah berangsur membaik ke level 1.070 per lembar pada Selasa (28/6/2022).

Ketika itu, saham BFIN tampak tertekan setelah muncul pengumuman bahwa RUPSLB BFIN bakal turut membahas persetujuan pemegang saham atas pengalihan kekayaan perseroan dan/atau menjadikan jaminan utang kekayaan perseroan yang merupakan lebih dari 50 persen jumlah kekayaan bersih perseroan.

Rencana penjaminan aset ini untuk satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan maupun tidak, yang terjadi dalam jangka waktu satu tahun buku. Termasuk dalam rangka menerbitkan obligasi, medium term notes (MTN), atau surat hutang lainnya, melakukan kerjasama pembiayaan dengan bank, sekuritisasi, atau mendapatkan pinjaman dari berbagai sumber pendanaan

"Saat ini hampir seluruh pinjaman yang diterima oleh Perseroan dari pihak ketiga, antara lain dari perbankan dalam bentuk pinjaman berjangka, pinjaman modal kerja, penerbitan obligasi dan penerbitan MTN, serta penjualan atau pengalihan piutang, channeling, dan pembiayaan bersama atau joint financing, mengharuskan adanya jaminan terutama, piutang dan aset tetap yang dimiliki perseroan," tulis BFIN dalam pengumuman RUPSLB.

Selain itu, RUPSLB akan membahas perubahan susunan direksi, perubahan anggaran dasar perseroan, serta meminta restu pengalihan saham treasuri sebanyak-banyaknya 927.732.000 lembar kepada pihak lain, baik kepada pemegang saham utama, Trinugraha Capital & Co. SCA, maupun kepada pihak ketiga lainnya.

Adapun, RUPST akan memiliki agenda laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan periode 2021, usulan pembagian dividen, penunjukan kantor akuntan publik, pemberian kuasa Dewan Komisaris untuk menentukan tugas Direksi serta menentukan remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris, dan terakhir laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper