Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Raya Indonesia Tb. (AGRO) optimistis mampu menjaga keandalan (reliabilitas) sistem teknologi informasi 24 jam tanpa henti. Keandalan ini merupakan modal AGRO untuk bertarung dalam perbankan digital.
Direktur Utama Bank Raya Kaspar Situmorang mengatakan dari sisi infrastruktur teknologi dan informasi (IT) perusahaan banyak memanfaatkan sistem IT milik induk yaitu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).
“Kami ikut di infrastruktur kelas dunia [perempuan] tadi, dan juga mempersiapkan infrastruktur sendiri belajar dari BRI. Insya Allah kami bisa jaga terus reliabilitasnya pada angka 99,9 persen,” kata Kaspar kepada Bisnis, Minggu (3/7).
Sekadar informasi, isu mengenai keandalan atau life time sebuah aplikasi perbankan menjadi hal yang penting bagi bank yang terhubung dengan internet. Pada awal 2022, beberapa aplikasi mobile milik bank sempat down berjam-jam, yang menyebabkan para nasabah tidak dapat melakukan transaksi apapun.
“Pada Agustus 2022 ini, kami akan publikasikan fitur baru untuk tarik tunai di ATM BRI, cukup dengan aplikasi saja. Jadi cardless, sangat mudah, cepat dan aman,” kata Kaspar.
Sebagai induk AGRO, Kaspar meyakini BRI memiliki sistem infrastruktur IT kelas dunia. Perusahaan ini juga menargetkan jumlah pengguna aplikasi BRImo sebanyak 22 juta pada akhir 2022, Untuk diketahui, secara rata-rata BRImo, aplikasi mobile banking milik BRI, memproses transaksi pada kisaran Rp6 triliun- Rp7 triliun per hari, dengan volume transaksi tertinggi pernah mencapai Rp9 triliun per hari pada 2022.
Merujuk pada data Google Play Store, rating BRImo tercatat sebesar 4,5/5, dengan jumlah pengulas aplikasi sebanyak 731.000 pengulas, yang menandakan pengguna BRImo cukup puas menggunakan aplikasi tersebut.
Kaspar menambahkan perseroan sangat beruntung bisa menjadi anak perusahaan dari BRI, dan mendapat akses untuk bisa memanfaatkan jaringan dan infrastruktur milik BRI.