Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. atau BBCA optimitis penyaluran pembiayaan ke sektor ekonomi hijau atau sustainable finance tetap tumbuh pada tahun ini, di tengah pembatalan kesepakatan negara-negara barat untuk menyetop pembiayaan ke proyek-proyek energi fosil.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan BCA semakin memperkuat komitmennya untuk mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) mengacu pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Komitmen tersebut ditandai dengan komitmen penyaluran kredit kepada sektor-sektor berkelanjutan yang naik 25,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp161,6 triliun per kuartal I/2022.
Hera memperkirakan prospek kredit berkelanjutan BCA pada 2022 cukup baik dan masih banyak peluang pembiayaan ke sektor ekonomi hijau.
“Tidak ada sektor khusus yang dibidik, BCA membuka kesempatan untuk pembiayaan ke seluruh sektor ekonomi hijau,” kata Hera kepada Bisnis, Selasa (5/7/2022).
Hera menuturkan nilai penyaluran kredit kepada sektor-sektor berkelanjutan berkontribusi 24,9 persen dari total portofolio pembiayaan BCA, di antaranya mencakup pembiayaan kepada sektor UKM, pengelolaan sumber daya alam hayati dan lahan yang berkelanjutan.
Selain itu, sektor transportasi ramah lingkungan, energi terbarukan, produk eco-efficient, pengelolaan air dan air limbah berkelanjutan, efisiensi energi, dan bangunan berwawasan lingkungan, juga menjadi sektor-sektor yang mendapat pembiayaan hijau dari BCA.
“BCA senantiasa mendukung kebijakan pemerintah, menaati ketentuan regulator, serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dalam penyaluran pembiayaan,” kata Hera.