Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) mengalokasikan sebanyak 20 persen dari capital expenditure (Capex) untuk memperkuat infrastruktur dan keamanan digital pada tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Bank Raya Ajeng Putri Hapsari menyampaikan belanja modal itu khususnya digunakan untuk memperkuat infrastruktur teknologi informasi (IT).
Adapun pada 5 tahun mendatang, Ajeng memperkirakan belanja modal AGRO untuk memperkuat infrastruktur teknologi dan keamanan digital diprediksi akan mengalami peningkatan.
“Pada 5 tahun mendatang, akan terjadi peningkatan belanja modal untuk infrastruktur dan keamanan digital sesuai dengan kondisi Bank Raya yang sedang bertransformasi digital,” kata Ajeng kepada Bisnis, Rabu (6/7/2022).
Ajeng mengatakan memasuki semester kedua tahun ini, Bank Raya memfokuskan pada pengembangan produk digital dan penguatan infrastruktur digital. Selain itu, anak perusahaan milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) itu juga memfokuskan pada pemenuhan talenta digital serta membentuk ekosistem digital dengan memanfaatkan ekosistem BRI Group dan fintech.
Sejumlah langkah itu, lanjut Ajeng, dilakukan sesuai dengan aspirasi Bank Raya sebagai the best digital bank by becoming house of fintech & home for gig economy.
“Bank Raya saat ini fokus melakukan penjualan digital saving dan digital lending melalui digital marketing, community branch, dan memanfaatkan ekosistem BRI Group dan Fintech,” tuturnya
Hingga saat ini, Ajeng mencatat Bank Raya telah memiliki sekitar 700.000 number of account (NoA) atau nomor rekening) untuk digital saving. Adapun untuk produk unggulan digital lending, saat ini Bank Raya sedang melakukan pilot project bernama Pinang Dana Tabungan yang telah mencapai 12.000 nomor rekening.