Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengenal Tantangan Pembayaran Lintas Negara Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI)

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memaparkan tantangan dalam implementasi pembayaran lintas batas atau cross border paymeny
Gubernur Bank Indonesia (BI) dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, Senin (11/7/2022). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia (BI) dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, Senin (11/7/2022). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, BALI – Untuk memastikan pembayaran lintas negara yang mudah di akses, negara tergabung dalam G20 diimbau untuk meningkatkan kerja sama. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa pembayaran lintas batas negara atau cross border payment masih menghadapi sejumlah tantangan dalam implementasinya.

“Untuk itu, kerja sama ini perlu diperkuat mengingat digitalisasi ekonomi dan keuangan yang terus meningkat,” ujarnya di Nusa Dua, Bali, Kamis (14/7/2022).

Perry menambahkan bahwa peningkatan digitalisasi juga terjadi di sistem pengiriman uang atau remitansi, perdagangan ritel, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Di sisi lain, lanjutnya, sistem digitalisasi sistem pembayaran telah menjadi agenda global sehingga pada delegasi G20 menetapkan isu tersebut sebagai salah satu topik yang dibahas dalam presidensi tahun ini.

“Inisiatif pembayaran lintas batas adalah salah satu prioritas dan agenda dalam presidensi dan dalam aspek ini, kami sudah sepakat untuk memajukan pembayaran lintas batas negara.”

Perry menjelaskan bahwa inisiatif untuk mendorong cross border payment juga memperhatikan pembangunan, upaya konektivitas sistem pembayaran, serta harmonisasi standar penerapan. Hal ini tentunya dipantau langsung oleh Financial Stability Board (FSB).

Terkait perkembangan cross border payment, Perry Warjiyo mengatakan kerja sama regional di 5 negara Asia Tenggara terkait dengan implementasi transaksi pembayaran lintas negara, ditargetkan berlangsung pada November mendatang.

Perry menuturkan inisiatif 5 negara Asean ini mencakup kerja sama pindai cepat atau QR Cross-border, fast payment, dan transaksi mata uang lokal atau local currency settlement (LCS). Kelima negara tersebut adalah Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Malaysia.

“Kami akan bekerja sama dan menargetkan pada November mendatang, para pemimpin bank sentral kelima negara bakal menandatangani nota kesepahaman. Ini adalah visi singkatnya,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper