Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasabah Bank Jago (ARTO) Tembus 3 Juta, Naik Lebih dari 100 Persen!

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar jumlah nasabah Bank Jago (ARTO) sudah tembus 3 juta pada kuartal II/2022.
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Selasa (19/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Selasa (19/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten bank digital PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mencatat peningkatan jumlah nasabah digital banking yang mencapai lebih dari 3 juta nasabah hingga kuartal II/2022.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan penerimaan tinggi masyarakat terhadap aplikasi Jago mendorong jumlah nasabah funding mencapai lebih dari 3 juta nasabah pada akhir Juni 2022.

Kharim menyampaikan jumlah nasabah emiten bersandi saham ARTO ini tumbuh lebih dari 100 persen dalam 6 bulan atau tercatat 1,4 juta nasabah pada akhir 2021.

“Kami memaknai pertumbuhan ini sebagai apresiasi terhadap upaya kami dalam menghadirkan aplikasi perbankan yang menjawab kebutuhan nasabah,” ujar Kharim dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7/2022).

Selain jumlah nasabah, pertumbuhan juga terjadi pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit

Kharim menjelaskan sejalan dengan meningkatnya jumlah nasabah, maka telah mendorong DPK yang mengalami pertumbuhan sebesar 253 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp6,1 triliun. Adapun secara year-to-date (ytd), DPK Bank Jago tumbuh 65,9 persen dibandingkan akhir 2021 yang tercatat Rp3,68 triliun.

Sementara itu, komposisi dana murah (current account saving account/CASA) yang terdiri dari giro dan tabungan Bank Jago melesat 643 persen secara yoy menjadi Rp3,87 triliun, sedangkan deposito tumbuh 85 persen menjadi Rp2,23 triliun.

“Hal ini membuat struktur biaya dana semakin membaik yang tercermin pada rasio CASA terhadap total DPK mencapai 63 persen,” tuturnya.

Lebih lanjut, Kharim mengungkapkan peningkatan CASA membuat Bank Jago berhasil menjaga beban bunga dan beban syariah tetap rendah, yakni Rp64 miliar pada kuartal II/2022, naik 200 persen dari tahun sebelumnya. Dari sana, pendapatan bunga bersih tercatat Rp641 miliar atau tumbuh 361 persen secara yoy.

Di sisi lain, pendapatan bunga dan pendapatan syariah Bank Jago juga mengalami peningkatan sebesar 340 persen menjadi Rp705 miliar pada kuartal II/2022. Pertumbuhan ini didorong oleh penyaluran kredit dan pembiayaan syariah yang tumbuh 234 persen menjadi Rp7,26 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,17 triliun.

Sementara itu, rasio likuiditas atau loan to deposits ratio (LDR) menjadi 119 persen pada kuartal II/2022 dari sebelumnya 146 persen pada akhir 2021. Bank Jago juga mencatatkan NIM 10,8 persen dan memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) di level 110 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper