Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Nagari Raup Laba Bersih Rp223,16 Miliar Semester I/2022

Pertumbuhan laba Bank Nagari ditopang oleh kenaikan pada pendapatan bunga yang menjadi sebesar Rp1,26 triliun.
Kantor Bank Nagari, Padang./bank nagari
Kantor Bank Nagari, Padang./bank nagari

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat atau Bank Nagari membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp223,16 miliar pada Juni 2022.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia edisi Rabu (27/7/2022), laba Bank Nagari naik 3,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp215,23 miliar.

Pertumbuhan laba ditopang oleh kenaikan pada pendapatan bunga yang menjadi sebesar Rp1,26 triliun. Artinya, pendapatan bunga Bank Nagari tumbuh 3,5 persen yoy dari Rp1,22 triliun pada posisi Juni 2021.

Sementara itu, beban bunga mengalami penurunan 16,7 persen yoy, dari Rp444,33 miliar menjadi Rp369,92 miliar. Dengan demikian, pendapatan bunga bersih Bank Nagari naik 15 persen yoy, dari sebelumnya mencapai Rp776,86 miliar kini menjadi Rp893,7 miliar.

Selain itu, Bank Nagari juga mampu menyalurkan kredit senilai Rp19,42 triliun. Kredit tersebut naik 5 persen yoy, dari semula bernilai Rp18,48 triliun per Juni 2021.

Tak hanya itu, pembiayaan syariah perseroan juga mengalami pertumbuhan sebesar 24 persen yoy, atau naik dari Rp1,79 triliun menjadi Rp2,22 triliun. Dari sana, total aset yang dimiliki Bank Nagari naik 6,6 persen yoy, dari Rp27,35 triliun menjadi Rp29,16 triliun.

Selanjutnya, Bank Nagari juga berhasil menghimpun dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp24,08 triliun di semester I/2022. DPK tersebut tumbuh 6 persen yoy yang semula Rp22,8 triliun.

Adapun, pertumbuhan DPK Bank Nagari berasal dari dana murah (current account saving account/CASA) berupa giro dan tabungan yang tumbuh 6 persen yoy, dari Rp11,72 triliun menjadi Rp12,36 triliun.

Hingga Juni 2022, Bank Nagari mencatatkan modal inti (tier 1) senilai Rp3,2 triliun. Tier 1 yang dimiliki perseroan naik 7 persen yoy dari sebelumnya tercatat Rp2,98 triliun.

Sementara itu dari sisi rasio keuangan, rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) Bank Nagari tercatat berada di level 2,42 persen (gross) dan 0,57 persen (net). Sedangkan, loan to deposit ratio (LDR) naik menjadi sebesar 89,88 persen dari semula 88,92 persen.

Lalu, untuk net interest margin (NIM) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mencatatkan rasio masing-masing sebesar 6,75 persen dan 79,79 persen pada posisi Juni 2022. Untuk rasio return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing berada di level 2,01 persen dan 13,67 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper