Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Terbang, Mirae Asset Pasang Target Harga BRI (BBRI) Tembus Rp5.350

BRI (BBRI) membukukan kinerja yang luar biasa pada semester I/2022 dengan pertumbuhan laba bersih mencapai 98,7 persen secara tahunan menjadi Rp24,8 triliun.
Nasabah berada didekat logo bank BRI di Jakarta. /Bisnis-Himawan L Nugraha
Nasabah berada didekat logo bank BRI di Jakarta. /Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI dengan target harga Rp5.350 per saham.

Analis Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo mengatakan BBRI membukukan kinerja yang luar biasa pada semester I/2022 dengan pertumbuhan laba bersih mencapai 98,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp24,8 triliun.

“Karena hasil paruh pertama 2022 BBRI sesuai dengan perkiraan, kami mempertahankan rekomendasi beli dengan TP [target price] tidak berubah sebesar Rp5.350, berdasarkan target P/B 2,5x,” ujarnya dalam riset yang dipublikasikan pada Kamis (28/7/2022).

Handiman menyatakan pertumbuhan kredit BBRI yang kuat, diikuti dengan biaya dana atau cost of fund (CoF) yang terkelola, kecukupan likuiditas dan permodalan yang kuat menjadi katalis utama dalam peningkatan pendapatan BBRI.

Di sisi lain, risiko utama dari kinerja BBRI adalah pertumbuhan kredit yang lebih lemah dari perkiraan dan pemburukan kualitas aset. Adapun sampai dengan semester I/2022, kredit BBRI tumbuh 8,7 persen yoy menjadi Rp1.014,79 triliun.

Peningkatan kredit BBRI berkontribusi positif terhadap pendapatan bunga yang meningkat 9,9 persen yoy. Sementara itu, efisiensi beban bunga turun 18,3 persen yoy.

Di sisi lain, kata Handiman, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tetap tinggi di level 3,32 persen atau meningkat dari posisi kuartal I/2022 yang mencapai 3,27 persen.

Menurutnya, hal ini dikarenakan BRI mulai meninggalkan relaksasi kebijakan restrukturisasi OJK pada kuartal II/2022. Terlihat dari upaya BRI yang selektif merestrukturisasi kredit dengan tetap menjaga provisi yang memadai untuk mitigasi penurunan kualitas kredit.

Sebagai catatan positif, portofolio pinjaman yang direstrukturisasi BRI terus menurun menjadi Rp129.6 triliun. Sementara itu, NPL Coverage BRI tercatat sebesar 266,26 persen di akhir kuartal II/2022, naik dibandingkan posisi akhir kuartal II/2021 yang sebesar 252,59 persen.

Handiman menuturkan kinerja BBRI ke depan masih sangat mungkin bertumbuh di tengah pelonggaran mobilitas masyarakat, sehingga hal tersebut dapat membantu bisnis perseroan bangkit kembali.

“Oleh karena itu, kami berharap BBRI dapat terus membukukan pertumbuhan kredit yang lebih kuat ke depan dan meningkatkan kualitas asetnya,” pungkasnya.

Pada penutupan perdagangan hari ini, saham BBRI ditutup menguat sebesar 0,93 persen menuju level Rp4.360 per lembar. Sepanjang tahun berjalan, saham perseroan tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 6,08 persen, sementara sebulan terakhir naik 5,06 persen.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper