Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Royke Tumilaar kembali menegaskan pihaknya membuka segala peluang terkait masa depan Bank Mayora, termasuk opsi merger dengan Seabank, bank digital milik Sea Limited Singapura.
Kedekatan antara BNI dan Sea Limited bukan hal baru. Induk e-commerce Shopee ini digandeng BNI untuk mengembangkan Mayora menjadi bank digital. Oleh sebab itu, peluang merger antara Mayora dan Seabank terbuka lebar.
“Peluang-peluang selalu ada, tapi kita masih fokus mengembangkan ini dulu. Artinya segala macam peluang selalu terbuka, tetapi kami saat ini masih fokus pengembangan [Bank Mayora],” ujar Royke dalam konferensi pers, Jumat (29/7/2022).
Royke menyampaikan bahwa saat ini Bank Mayora sudah menjadi anak usaha dari emiten bank berkode saham BBNI tersebut. Meski demikian, kegiatan operasional dari Bank Mayora masih berjalan normal dan belum bertransformasi menjadi bank digital.
Dia menambahkan BNI masih dalam proses menyiapkan beberapa hal terkait pengembangan bisnis Bank Mayora ke depan, mulai dari membangun branding hingga core banking.
“Jadi, kami saat ini sedang membangung platform digital. Tentunya ini sudah melibatkan Sea Limited sebagai partner teknologi,” tutur Royke.
Menurutnya, BNI akan mengembangkan fitur terkait dengan segmentasi pasar yang akan dibidik oleh Bank Mayora, yakni usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), beserta pengembangan ekosistem hingga model bisnis dari bank digital tersebut.
Royke menyampaikan Bank Mayora akan beroperasi sebagai bank digital pada awal 2023, ketika fundamental anak usaha tersebut sudah siap. “Bank Mayora akan berjalan sebagai bank digital pada kuartal pertama tahun depan. Mudah-mudahan ini bisa lebih cepat,” pungkasnya.
Sebagai catatan, BNI resmi mengambil alih 63,92 persen dari saham yang ditempatkan dan disetor di PT Bank Mayora dan pembelian saham lama milik International Finance Corporation (IFC) pada pertengahan Mei 2022.
Dengan pengambilalihan itu, BNI kini memegang sebanyak 1.198 229 838 saham Bank Mayora sekaligus sebagai pemegang saham pengendali. Dalam fakta material akuisisi BNI, tidak disebutkan nilai dari akuisisi tersebut.