Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Neo Commerce (BBYB) Miliki 18,5 Juta Pengguna, Naik 9 Kali Lipat

Jumlah pengguna aplikasi besutan Bank Neo Commerce (BBYB) terus bertambah hingga 18,5 juta pada semester I/2022.
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Neo Commerce di Jakarta, Rabu (5/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Neo Commerce di Jakarta, Rabu (5/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) Tjandra Gunawan mengatakan BBYB tercatat memiliki pengguna sudah mencapai 18,5 juta hingga akhir Juni 2022, meski baru meluncurkan produk mobile banking bernama Neobank di akhir Maret 2021 itu, 

Jumlah tersebut 9 kali lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah pengguna per Juni 2021 yang sebanyak 2 juta pengguna.

“Dengan jumlah nasabah lebih dari 18,5 juta saat ini, BNC [Bank Neo Commerce] diuntungkan mendapatkan use case terbaik, sehingga kami dapat lebih leluasa mendengarkan masukan dari nasabah akan produk layanan seperti apa yang mereka inginkan, dari sana kami berusaha mewujudkannya,” ungkap Tjandra dalam keterangan tertulis, seperti dikutip pada Senin (1/8/2022).

Dia menyampaikan dalam setahun terakhir, emiten bersandi saham BBYB ini secara konsisten terus menambah berbagai layanan dan fitur keuangan digital yang benar-benar bermanfaat dan digunakan nasabah Bank Neo Commerce.

“Berbagai layanan ini juga yang berkontribusi pada peningkatan kinerja kami yang cukup signifikan di semester I/2022 ini,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, belum lama ini, bank dengan maskot kucing itu menjalin kerja sama dengan perusahaan manajer investasi, yaitu PT Eastspring Investments Indonesia. Adapun, produk reksa dana yang didistribusikan adalah reksa dana saham Eastspring Investments Value Discovery dan reksa dana pendapatan tetap Eastspring Investments Yield Discovery.

Hingga Juni 2022, aset yang dimiliki BBYB melesat 104,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp6,99 triliun menjadi Rp14,3 triliun di Juni 2022. Kenaikan aset tersebut salah satunya disebabkan oleh penyaluran kredit yang tumbuh 84,2 persen dari Rp3,82 triliun menjadi Rp7,04 triliun.

Dari sisi liabilitas, bank yang dikendalikan oleh PT Akulaku Silvrr Indonesia itu juga mampu menghimpun dana masyarakat atau DPK dengan pertumbuhan mencapai 116 persen yoy, dari semula Rp5,13 triliun menjadi Rp11,1 triliun.

Secara terperinci, pertumbuhan DPK BBYB berasal dari dana murah (current account saving account/CASA) berupa giro dan tabungan yang melesat 301 persen yoy, dari Rp788,1 miliar menjadi Rp3,15 triliun.

“Kami optimis mengarungi semester II seiring dengan semakin lengkapnya fitur dan layanan unggulan yang BNC hadirkan di beberapa waktu ke depan. Dengan demikian, akan semakin banyak frekuensi transaksi nasabah hingga dapat mendongkrak kinerja kami di semester II tahun ini,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper