Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BIA 2022: BSI (BRIS) Kembali Raih Penghargaan Bank Syariah Terbaik

Berdasarkan data terakhir, Maret 2022, BSI mencatatkan kinerja yang apik dengan membukukan laba bersih sebesar Rp987,68 miliar.
Gedung berlogo Bank Syariah Indonesia yang berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (31/1/2021).  Bisnis/Arief Hermawan P
Gedung berlogo Bank Syariah Indonesia yang berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (31/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) kembali menyabet penghargaan Bank Terbaik di sektor bank syariah dalam ajang Bisnis Indonesia Award (BIA) tahun ini, yang digelar di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Senin (15/8/2022).

Perusahaan berkode saham BRIS itu unggul atas nominasi bank-bank syariah lainnya yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk. dan PT Bank Jabar Banten Syariah.

Berdasarkan data terakhir, Maret 2022, BSI mencatatkan kinerja yang apik dengan membukukan laba bersih sebesar Rp987,68 miliar, tumbuh 33,17 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp741,64 miliar.

Pertumbuhan laba BSI ditopang oleh kenaikan pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang tumbuh 10 persen yoy menjadi Rp3,82 triliun dan jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh BSI.

Dari sisi aset, pada kuartal I/2022 BSI mengalami pertumbuhan aset sebesar 15,73 persen yoy menjadi Rp271,29 triliun, dengan penyaluran pembiayaan yang tumbuh 11,59 persen yoy mencapai Rp177,51 triliun.

Adapun komposisi pembiayaan tersebut terdiri dari pembiayaan konsumer yang tumbuh 20,73 persen, pembiayaan mikro tumbuh 22,42 persen, dan gadai emas tumbuh 8,96 persen. 

Pertumbuhan dibarengi dengan kualitas aset yang membaik, ditandai dengan penurunan NPF [non performing financing] net menjadi 0,90 persen dan NPF gross menjadi sebesar 2,91 persen di Maret 2022.

Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai mencapai Rp238,53 triliun atau tumbuh sebesar 16,07 persen yoy. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp100,73 triliun berasal dari tabungan atau tumbuh 15,48 persen yoy.

Saat mengumumkan kinerja keuangan kuartal I/2022, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil implementasi keseriusan BSI dalam menggarap dana murah sebagai salah satu strategi yang konsisten dijalankan dalam memacu pertumbuhan.

“Sedangkan tabungan yang paling diminati masyarakat adalah Tabungan Wadiah, yakni tabungan yang tidak memberikan bagi hasil maupun biaya administrasi bulanan. Adapun, Tabungan Wadiah mengalami pertumbuhan hampir 24 persen yoy,” kata Hery.

Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan BSI terus menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik, hampir semua volume mengalami pertumbuhan double digit dan rasanya ini memang di atas rata-rata industri.

Cahyo meyakini bahwa dengan pertumbuhan yang sehat dan sustain, menghasilkan kinerja profitabilitas yang lebih baik yang terlihat dari beberapa rasio keuangan dari sisi profitability, yaitu dari return on equity (ROE) maupun return on asset (ROA). 

Untuk ROE, BSI tumbuh menjadi 16,58 persen, di mana pada posisi tahun lalu di level 14 persen. Sama halnya dengan ROA yang tumbuh menjadi 1,93 persen dari sebelumnya 1,72 persen. Sementara itu, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) menurun dan berada di level 75,35 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper