Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Penjualan Tokio Marine oleh Jasindo

IFG menyebutkan Jasindo telah memiliki calon pembeli 40 persen saham perusahaan di Tokio Marine.
Karyawati melayani nasabah di kantor PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) di Jakarta, Senin (22/8/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati melayani nasabah di kantor PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) di Jakarta, Senin (22/8/2022). Bisnis/Suselo Jati

Update Penjualan Tokio Marine oleh Jasindo

Sayangnya, ia tak mengungkapkan siapa calon pembeli saham Jasindo itu dan berapa persen saham yang dilepas.

"Divestasi TMI sudah tanda tangan CSPA. Saat ini, sedang proses persetujuan pemegang saham, yakni BPUI dan Kementerian BUMN, serta persetujuan OJK," ungkap Hexana.

Adapun, mayoritas saham TMI dimiliki oleh Tokio Marine Asia Pte. Ltd, sister company dari Tokio Marine & Nichido Fire Insurance Co., Ltd., yang mengawasi 11 perusahaan asuransi jiwa dan umum di berbagai negara di Asia. Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2022, jumlah aset TMI tercatat mencapai Rp4,51 triliun. Naik dari posisi pada akhir 2021 yang mencapai Rp4,36 triliun.

Sampai berita ini diturunkan, manajemen Jasindo belum memberikan komentar atau tanggapan atas pertanyaan Bisnis mengenai rencana divestasi saham Jasindo di TMI. "Saya cek dulu, ya," ujar Sekretaris Perusahaan Jasindo Cahyo Adi melalui pesan WhatsApp, Selasa (13/9/2022).

Rencana divestasi saham Jasindo di TMI diungkapkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan Ogi Prastomiyono dalam konferensi pers, Selasa (13/9/2022). Rencana divestasi itu merupakan salah satu upaya Jasindo untuk memperbaiki kondisi rasio solvabilitasnya atau risk based capital (RBC) yang minus dalam 2 tahun terakhir.

Diberitakan Bisnis sebelumnya bahwa berdasarkan kinerja yang diaudit per Desember 2021, RBC Jasindo berada pada level -84,85 persen. Di bawah kondisi tahun sebelumnya, yakni 2020 berada pada level -77,01 persen.

Ogi mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan direksi Jasindo dan IFG, serta ultimate shaleholdernya, yakni Kementerian BUMN untuk membahas persoalan RBC Jasindo yang minus tersebut. Jasindo telah menyampaikan rencana penyehatan keuangannya (RPK) terkait kondisi RBC itu.

"Langkah yang dilakukan, antara lain melakukan revaluasi asetnya, kemudian dia melakukan divestasi penyertaan pada Mandiri Inhealth dan juga penyertaan pada Tokio Marine," ujar Ogi.

Selain itu, Jasindo juga disebutnya akan mengkaji ulang bisnis asuransi jiwa kredit yang baru dikembangkan dalam 3-4 tahun terakhir ini.

Menurutnya, RPK yang disampaikan Jasindo cukup beralasan. Ogi berkeyakinan dengan langkah penyehatan yang dilakukan Jasindo, RBC perseroan dapat kembali normal di atas 120 persen.

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2A OJK Ahmad Nasrullah menilai permasalahan Jasindo akan dapat segera teratasi.

"Jasindo mudah-mudahan akhir tahun sudah selesai. Apalagi ini asuransi umum kan," kata Nasrullah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper