Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI (BBNI) Dapat Fasilitas Kredit Rp7,51 Triliun, Mau Buat Apa?

Bank BNI (BBNI) menyalurkan fasilitas pinjaman senilai US$500 juta atau sekitar Rp7,51 triliun (kurs Rp15.034,7 per dolar AS).
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang BNI di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (30/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang BNI di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (30/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) atau Bank BNI menyatakan telah melakukan penandatangan perjanjian fasilitas pinjaman senilai US$500 juta atau sekitar Rp7,51 triliun (kurs Rp15.034,7 per dolar AS).

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi tersebut dilakukan pada 19 September 2022 dengan nomor surat KMP/7/4681.

Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo menjelaskan BNI telah menandatangani Facility Agreement atas fasilitas pinjaman sebesar US$500 juta dengan 5 perusahaan, di antaranya Bank of China (Hongkong) Ltd., Citigroup Global Markets Asia Ltd., CTBC Bank Co. Ltd., Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd., dan United Overseas Bank Ltd. yang bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers & Bookrunners (MLAB).

“Adapun yang bertindak sebagai Agen untuk fasilitas pinjaman adalah CTBC Bank Co. Ltd.,” jelas Okki dalam keterbukaan informasi, Kamis (22/9/2022).

Sementara itu, fasilitas pinjaman tersebut berjangka waktu 3 tahun dan bersifat clean basis (tanpa jaminan). Lebih lanjut, fasilitas pinjaman tersebut juga akan digunakan antara lain untuk pembiayaan kembali utang yang telah ada (debt refinancing).

Jika menilik laporan keuangan perseroan, sepanjang paruh pertama 2022, bank pelat merah bersandi saham BBNI itu membukukan penyaluran kredit sebesar Rp620,42 triliun atau naik 8,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Untuk pencairan kredit mengalami pertumbuhan dari Rp59,3 triliun menjadi Rp74,3 triliun, yang utamanya disalurkan kepada top tier debitur korporasi.

Lebih lanjut, akselerasi penyaluran kredit ini menjadikan pembiayaan ke segmen korporasi swasta yang tumbuh 14,7 persen yoy menjadi Rp205,3 triliun, mengekor segmen large commercial naik 31,2 persen yoy menjadi Rp48,5 triliun, segmen small juga tumbuh 10,2 persen yoy dengan nilai kredit Rp100,2 triliun. Secara keseluruhan, kredit di sektor business banking tumbuh 7,7 persen yoy menjadi Rp512,3 triliun.

Adapun dari sisi kredit konsumer, BNI mencetak kinerja pada bisnis kredit payroll dengan pertumbuhan 19,6 persen yoy menjadi Rp39,1 triliun dan kredit pemilikan rumah atau KPR meningkat 7,6 persen yoy menjadi Rp51,2 triliun pada semester I/2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Pandu Gumilar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper