Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Victoria (BVIC) Minta Restu Rights Issue dan Menerbitkan Waran Besok

Kali ini Bank Victoria menerbitkan saham baru dengan waran yang melekat sebanyak-banyakan 4,56 miliar lembar.
Bank Victoria/victoriabank.co.id
Bank Victoria/victoriabank.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Victoria Tbk. atau BVIC akan kembali menerbitkan saham baru dengan skema rights issue sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar. Mengutip keterbukaan informasi, Selasa (18/10/2022), bank akan meminta persetujuan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) besok, Rabu (19/10/2022).

Dalam rights issue kedua dalam waktu yang tidak jauh ini, BVIC akan menerbitkan waran yang melekat 4.564.208.070 atau 4,56 miliar lembar. 

Manajemen menjelaskan bahwa Waran Seri VII tersebut memiliki nilai nominal Rp100 per lembar. Setiap satu waran seri tersebut memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan pada harga tertentu, setelah 6 bulan sejak waran diterbitkan.

Manajemen juga menjelaskan jika pemegang saham tidak melaksanakan rights issue dan waran, persentase kepemilikan sahamnya terhadap saham BVIC akan terdilusi sebesar 27,72 persen.

Dalam hal pemegang saham tidak melaksanakan HMETD dan Waran Seri VII yang akan diperoleh, maka persentase kepemilikan sahamnya terhadap saham-saham Perseroan akan terkena dilusi hingga sebanyak-banyaknya sebesar 42,31 persen.

Adapun sebelumnya atau pada Agustus 2022, BVIC juga menerbitkan saham baru dalam upaya memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun dari OJK. Akan tetapi saat itu dana yang terserap hanya Rp370,36 miliar dari target Rp1,05 triliun.

Saham baru dalam PMHETD sebleumnya hanya tersisa 4,55 miliar dari target 7,02 miliar. 

Semestinya, jika seluruh pemegang saham menyerap penerbitan saham baru ini, maka BVIC akan langsung melesat di atas ketentuan modal inti dari OJK. Saat ini, modal inti (tier 1) yang dimiliki BVIC secara bank only per akhir Juni 2022 tercatat sebesar Rp2,4 triliun. 

Per Juni 2022, pemegang saham pengendali BVIC adalah Suzanna Tanojo melalui PT Victoria Investama Tbk. (39,37 persen), Suzanna Tanojo (14,67 persen), dan PT Nata Patindo (3,77 persen). Selain itu juga ada pemegang saham bukan PSP, yakni DEG-Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH dengan kepemilikan 7,44 persen. Sisanya atau 34,75 persen merupakan saham publik dengan kepemilikan di bawah 5 persen. 

Per September 2022, jumlah saham BVIC yang dimiiliki PT Victoria Investama Tbk. naik menjadi 41,51 persen. Sementara itu jumlah saham yang dimiliki Nata Patindo, atas nama pribadi Suzanna Tanojo, dan DEG-Deutsche turun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper