Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD) menyiapkan aksi penerbitan saham baru melalui mekanisme rights issue sebesar 1,2 miliar lembar saham. Dengan asumsi seluruh saham dari right issue terserap, BSWD menargetkan modal inti menjadi Rp3,63 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Bank of India Indonesia akan meminta persetujuan kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya digelar pada 15 November 2022. Peambahan modal ini sekaligus langkah perusahaan untuk memenuhi ketentuan modal minimal bank umum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Total modal inti perseroan diestimasi akan menjadi sebanyakbanyaknya Rp3,63 Trilliun," kata Kepala Divisi Human Capital Bank of India Indonesia Hary Suryawan Dwiputra dalam keterbukaan informasi yang dikutip Senin, (10/10/2022).
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2022, Bank of India Indonesia sendiri baru mencatatkan modal inti Rp2,01 triliun. Angka ini masih di bawah ketentuan OJK yang mewajibkan setiap bank umum di Tanah Air memiliki modal inti paling sedikit Rp3 triliun pada akhir 2022.
Selain itu, right issue akan membantu perseroan dalam meningkatkan portofolio kredit. Penambahan modal ini juga akan dipergunakan oleh perseroan untuk meningkatkan aset produktif, antara lain dengan cara meningkatkan penyaluran kredit dan penempatan pada surat berharga pemerintah.
Bank of India Indonesia telah mencatatkan pendapatan bunga bersih Rp62,45 triliun pada semester pertama tahun ini dan tumbuh 24,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Dengan begitu, laba bersih perseroan pun tumbuh 150,09 persen yoy menjadi Rp14,38 miliar.
Baca Juga
Sebagai catatan, Bank of India Indonesia sebelumnya telah menjalankan aksi PMHMETD IV setelah mendapatkan persetujuan RUPSLB pada 16 Maret 2022 dan tanggal pernyataan efektif pada 19 Agustus 2022.
"Dana hasil PMHMETD IV ini, seluruhnya akan dipergunakan oleh Perseroan untuk meningkatkan aset produktif antara lain pada dasarnya dengan cara meningkatkan penyaluran kredit dan penempatan pada surat berharga pemerintah,” ungkap manajemen BSWD.
Manajemen menjelaskan Bank of India (BOI) sebagai pemegang saham utama sekaligus pemegang saham pengendali memiliki 76 persen atau sebesar 1,05 miliar saham dan memiliki hak untuk memperoleh 1,05 miliar HMETD.
BOI menyatakan memiliki dana sebesar Rp1 triliun untuk mengambil sebagian hak yang dimilikinya, yakni 1 miliar HMETD. Sisa HMETD sebanyak 55,48 juta tidak akan diambil dan dilaksanakan, serta tidak akan dialihkan oleh BOI kepada pihak lain.