Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD) meraup laba bersih setelah pajak senilai Rp52,13 miliar per September 2024, tumbuh 66,6% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp31,29 miliar per September 2023.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Jumat (8/11/2024), perolehan itu ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 9,65% YoY hingga mencapai Rp204,46 miliar dari semula Rp186,47 miliar.
Selain itu, pendapatan berbasis komisi atau fee based income juga naik sebesar 72,95% YoY dari Rp6,84 miliar menjadi Rp11,83 miliar per September 2024. Pendapatan lainnya juga tumbuh signifikan ke angka Rp14,94 miliar dari sebelumnya Rp4,88 miliar pada kuartal III/2023.
Terkait fungsi intermediasi, perseroan mencatatkan pertumbuhan kredit dari Rp3,72 triliun pada September 2023 menjadi Rp3,86 triliun pada September 2024, naik 3,76% YoY.
Alhasil, aset Bank of India Indonesia terkerek naik ke angka Rp6,64 triliun hingga bulan kesembilan tahun ini, tumbuh 7,79% dari Rp6,16 triliun pada periode sama tahun lalu.
Dari segi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) perseroan mencapai Rp3,14 triliun, tumbuh 14,92% dari DPK per September 2023 yang senilai Rp2,74 triliun.
Baca Juga
Komposisi DPK BSWD per September 2024 terdiri dari giro sebesar Rp489,62 miliar, tabungan senilai Rp154,2 miliar, serta deposito atau simpanan berjangka yang mencapai Rp2,50 triliun.
Terkait rasio kinerja, Bank of India Indonesia tercatat menekan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dari 85,15% pada kuartal III/2023 menjadi 81,58% pada kuartal III/2024. Semakin kecil BOPO mengindikasikan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.
Sementara itu, rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Bank turun tipis menjadi 4,32% dari semula 4,41%.
Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross berada pada level 7,70% pada September 2024, naik dari angka 5,52% pada September 2023. NPL net juga naik menjadi 4,70% dari sebelumnya 2,75% pada periode yang sama.